Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pecandu Narkoba yang Cemas Tertular HIV

Kompas.com - 12/03/2012, 06:34 WIB

OLEH DR SAMSURIDJAL DJAUZI

Anak saya, 21 tahun, sekarang untuk sementara tidak sekolah. Sejak kelas tiga SMA, dia tak mampu bersekolah secara teratur karena kecanduan narkoba. Padahal, anak saya ini merupakan anak kebanggaan kami karena sejak sekolah dasar selalu menjadi juara kelas.

Saya sudah berkonsultasi ke dokter spesialis jiwa untuk masalah kecanduan narkoba. Untunglah, dia sekarang banyak kemajuan, bahkan sudah tiga bulan ini bersih sama sekali. Namun, belakangan ini dia takut tertular hepatitis C dan HIV. Dia banyak membaca tentang kedua penyakit tersebut. Katanya, pengguna narkoba suntikan berisiko tinggi tertular hepatitis C dan HIV. Dia minta saya membawanya berkonsultasi juga dengan dokter spesialis penyakit dalam. Ternyata setelah konsultasi dan pemeriksaan laboratorium, dokter menyatakan anak saya tak tertular kedua penyakit yang cukup membahayakan tersebut.

Namun anak saya tak percaya. Dia sering merasakan keluhan yang merupakan gejala penyakit HIV, seperti gatal-gatal dan lidahnya ada bercak keputihan. Untuk meyakinkan dia, saya membawa dia ke dokter spesialis penyakit dalam yang lebih senior. Namun kesimpulannya sama, anak saya tak menderita hepatitis C dan HIV. Kesimpulan tersebut ternyata tak menghentikan keluhan anak saya, sekarang keluhannya malah tambah banyak.

Hampir tiap hari dia memperhatikan tubuhnya, meraba kelenjar, melihat matanya, dan sebagainya. Dia merasa selalu ada saja gejala penyakit yang berkaitan dengan HIV dan hepatitis C. Sekarang dia mengeluh tulangnya pegal-pegal dan lidahnya kering. Tidurnya juga tak seberapa. Setiap hari dia sibuk mencari informasi mengenai kedua penyakit tersebut di internet. Apakah ada kemungkinan tes HIV dan hepatitis yang telah dilakukan hasilnya salah? Perlukah tes tersebut diulang?

Bagaimana dengan masa depan anak saya? Mungkinkah dia dapat menjalani kehidupannya dengan baik? Terima kasih atas perhatian dokter.

B di J

Saya dapat memahami perasaan Anda. Anda tentu sudah memahami bahwa kecanduan narkoba tak mudah dihilangkan. Masyarakat sering beranggapan, jika remaja menyadari bahaya narkoba, dia akan dapat menghentikan pemakaian narkoba begitu saja. Padahal, mereka yang pernah menggunakan narkoba pada umumnya menghadapi masalah kecanduan sehingga diperlukan motivasi yang kuat dan perjuangan untuk berhenti dari penggunaan tersebut.

Acap kali remaja mengalami gejala putus obat akibat menghentikan penggunaan narkoba. Gejala tersebut dapat hebat sekali, yang kadang-kadang bila tak kuat, akhirnya dia akan menggunakan kembali narkoba untuk menghilangkan gejala tersebut. Untunglah, berkat bantuan psikiater, masalah kecanduan pada anak Anda tampaknya sudah teratasi. Namun, Anda masih tetap harus mendampingi dan memberikan dukungan. Jagalah dia agar tak kembali ke pergaulan semula yang berisiko menggunakan narkoba kembali.

Penggunaan narkoba suntik memang berisiko menularkan hepatitis C dan HIV. Penularan terjadi karena jarum suntik yang digunakan biasanya dipakai secara bersama. Jika jarum suntik tidak digunakan bersama, risiko menurun. Lalu, biasanya remaja yang menggunakan narkoba tersebut tertular HIV dari hubungan seksual. Jadi, mungkin saja seorang remaja yang mempunyai riwayat mengunakan narkoba tidak tertular hepatitis C dan HIV karena tidak menggunakan jarum bersama dan tidak melakukan hubungan seksual yang tidak aman.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau