KOMPAS.com - Jika Anda sedang berencana menurunkan berat badan, cobalah untuk mengonsumsi buah mangga, tapi jangan lupa juga untuk memakan kulitnya. Sebuah riset teranyar mengklaim, makan kulit mangga dapat melindungi seseorang terhadap obesitas.
Dalam temuannya, peneliti Australia menemukan bahwa kulit dari dua varietas mangga yang umum dijumpai yaitu mangga "Irwin" dan mangga "Nam Dok Mai", mengandung konsentrasi tinggi bioaktif yang mampu menghambat perkembangan sel-sel lemak manusia.
"Kita tahu mangga memiliki banyak sifat gizi sangat baik, tetapi butuh lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memahami senyawa alami yang kompleks yang ditemukan dalam mangga dan buah-buahan lainnya," kata peneliti, professor Mike Gidley dari Queensland Alliance.
Gidley mengatakan bahwa temuan ini bukanlah sesuatu yang aneh, karena kulit luar buah memang memiliki komposisi kimia yang sangat berbeda dengan daging buah.
"Analisis kimia lebih rinci dari kulit dan daging sangat berharga bagi petani mangga dan prosesor, yang selalu mencari cara baru untuk menambahkan daftar manfaat lain dari buah mangga," tambahnya.
Dalam kajiannya, peneliti menganalisis komponen kimia buah dengan mengambil ekstrak metanol dari kulit dan daging, dari tiga jenis buah mangga, seperti Irwin, Nam Dok Mai dan Kensington Pride.
Hasil analisa diketahui bahwa ekstrak kulit mangga jenis Kensington Pride dapat mempromosikan adipogenesis atau menyimpan sel-sel lemak, ketimbang dua jenis mangga lainnya. Sedangkan jenis buah mangga Irwin dan Nam Dok Mai secara signifikan justru mampu menghambat adipogenesis (proses awal sel lemak berubah menjadi sel lemak matang).
Namun kesamaannya, ekstrak daging mangga dari ketiga jenis mangga tersebut sama-sama tidak mampu menghambat penyimpanan lemak.
Profesor Greg Monteith dari University of Queensland School of Pharmacy mengatakan, ada banyak alasan mengapa kulit mangga memiliki kemampuan untuk mengikis lemak, sedangkan daging buahnya tidak.
"Sebuah interaksi yang kompleks dari senyawa bioaktif yang unik pada ekstrak kulit mangga mungkin bertanggung jawab atas hal ini, bukan karena komponen tunggal didalamnya," kata Monteith.
Temuan ini dipublikasikan dalam journal Food & Function. Peneliti berpendapat, temuan mereka dapat membantu produsen mengembangkan varietas buah mangga yang secara aktif membantu mengurangi obesitas.
"Obesitas dikaitkan dengan banyak kondisi penyakit kronis seperti diabetes mellitus, penyakit koroner dan kanker tertentu seperti payudara dan usus besar. Ada semakin banyak bukti yang mengaitkan peran senyawa phytochemical dalam penghambatan adipogenesis dan perlindungan terhadap obesitas," jelas peneliti.
"Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan dalam komposisi fitokimia antara kultivar mangga dapat mempengaruhi efektivitas mereka dalam menghambat adipogenesis dan beralih membidik kulit buah mangga sebagai sumber potensi Nutraceuticals (makanan yang memberikan manfaat kesehatan)," peneliti menyimpulkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.