KOMPAS.com - Proses menstruasi atau datang bulan pada wanita berbeda-beda. Bagi kebanyakan mereka, ada yang merasakan haid sebagai proses yang biasa tanpa disertai keluhan berarti, namun ada pula yang mengalami kesakitan luar biasa bahkan hingga pingsan. Ada juga wanita yang merasa sakit di hari pertama saja, disertai muntah-muntah dan emosi yang meledak-ledak.
Bagi sebagian besar wanita, proses menstruasi yang sebelumnya disertai gejala pre menstrual syndrome (PMS) bisa sangat menyiksa. Setiap bulan, banyak wanita merasakan kesakitan luar biasa, sehingga setiap bulan mereka harus kehilangan waktu efektif untuk bekerja dan kegiatan lainnya.
Di Australia, keluhan para wanita dalam menghadapi periode bulanan ini tampaknya akan mendapatkan solusi menyusul diluncurkannya sebuah pil kontrasepsi baru yang akan menunda periode bulanan menstruasi menjadi empat bulan sekali. Dr. Caroline Harvey, Direktur Medis Keluarga Berencana Queensland mengatakan pil yang dikemas dalam perangkat bernama Yaz Flex ini adalah alat kontrasepsi yang aman dan efektif.
Perangkat ini dilengkapi dengan fitur digital yang akan memberitahu para wanita agar rutin mengonsumsinya, serta mengingatkan mereka jika terlambat meminum pil. Fitur ini juga menginformasikan kepada para wanita yang hendak berhubungan seksual untuk menggunakan alat kontrasepsi lain seperti kondom setelah meminum pil.
"Kami menyebut pil ini sebagai perpanjangan waktu. Perangkat dan kemasan Yaz Flex ini sudah tersedia di pasaran dan menjadi pilihan bagi para wanita karena banyak juga wanita yang masih mempercayai siklus bulanan harus terjadi setiap bulan," ujarnya.
Awalnya, cara kerja pil ini dirancang dari 50 tahun lalu untuk mengurangi pendarahan yang meniru siklus bulanan. Pil berisi hormon ini akan diminum selama 21 hari, kemudian berhenti minum selama 7 hari. Berhenti sejenak dari minum pil ini demi menghindari efek samping. Jika pil ini terus menerus diminum tanpa ada jeda akan menyebabkan penggumpalan darah.
"Itulah alasannya mengapa kami menyarankan para wanita yang minum pil ini untuk beristirahat setiap tiga atau empat bulan," ujarnya.
Para wanita dihimbau berhati-hati menentukan kapan waktu minum pil begitu juga masa jedanya. Pil ini efektif sebagai alat kontrasepsi, namun jika mereka memperpanjang masa jeda konsumsi pil dapat berisiko pada kehamilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.