Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2012, 12:57 WIB

Kompas.com - Rajin melakukan meditasi bukan hanya bisa memberikan ketenangan pikiran dan mengusir stres. Dari segi kesehatan, meditasi terbukti akan menjauhkan kita dari penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian, mereka yang rutin melakukan meditasi transendental risikonya terkena serangan jantung dan stroke turun sampai 48 persen.

Meditasi transendental adalah teknik yang diajakran oleh Yogi Maharishi Mahesh yang berasal dari tradisi kuno Vedic dari India. Ia menyebarkan teknik meditasi ini ke Amerika Serikat sejak tahun 1960-an. Meditasi ini dilakukan sambil duduk dengan mata terpejam selama 15-20 menit.

Manfaat mengenai meditasi transendental itu dibuktikan lewat penelitian yang melibatkan 201 responden Afrika-Amerika berusia sekitar 59 tahun dan secara umum dikategorikan obesitas.

Para partisipan studi itu sebelumnya didiagnosa menderita penyakit jantung. Selain mereka adalah mantan perokok, orang dari ras Afrika-Amerika memang beresiko 35 persen lebih tinggi menderita penyakit jantung.

Partisipan studi dibagi dalam dua kelompok. Setiap kelompok tetap menjalankan terapi standar dan pengobatan penyakit jantung, tetapi ada satu kelompok yang diminta melakukan meditasi transendental dua kali setiap hari masing-masing selama 20 menit. Sebelumnya mereka mengikuti training tujuh langkah melakukan meditasi transendental.

Pada kelompok kedua, mereka mendapatkan edukasi tentang kesehatan dan diminta melakukan sedikitnya aktivitas fisik yang baik untuk jantung selama 20 menit setiap hari. Para peneliti mengikuti penelitian ini selama 9 tahun.

Selain terbukti menurunkan risiko serangan jantung dan stroke sampai separuhnya, meditasi transendental juga secara signifikan menurunkan tekanan darah. Tingkat rasa marah dan stres yang dirasakan partisipan di kelompok meditasi juga berkurang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com