Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2012, 19:21 WIB

KOMPAS.com - Bersepeda ternyata dapat bermanfaat untuk mencegah ataupun mengobati penyakit Parkinson, demikian menurut penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Radiological Society of North America di Chicago Amerika Serikat. Riset menunjukkan, bersepeda dapat membantu memulihkan hubungan antara daerah otak yang terkait dengan penyakit, dan meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.

Berdasarkan hasil pemindaian otak, para peneliti menemukan bahwa mengayuh sepeda menyebabkan konektivitas yang lebih besar di daerah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan pada pasien Parkinson, terutama jika mengayuh dengan cepat melebihi rata-rata, meskipun kecepatan ayuhan bisa ditentukan oleh masing-masing individu.

Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 7 sampai 10 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit Parkinson, gangguan kronis neurologis progresif yang menyebabkan sel-sel saraf di otak yang membuat dopamin secara perlahan hancur. Tanpa dopamin, otak tidak dapat mengirimkan pesan dengan benar, sehingga menyebabkan hilangnya fungsi otot.

Gejala utama penyakit ini adalah gemetar atau tremor, otot kaku, dan gerakan fisik yang menjadi lambat, sampai kehilangan keseimbangan.

Sebagian besar kasus terjadi setelah usia 50 tahun, dan apabila bertambah parah maka  akhirnya dapat menyebabkan masalah kognitif dan perilaku seperti demensia.

Ketua penelitian Jay Alberts, ahli syaraf di Cleveland Clinic Lerner Research Institute, mulai melakukan penelitian setelah ia melihat perbaikan pada pasien Parkinson setelah menempuh perjalanan jarak jauh bersepeda di Iowa. "Hal itu merupakan temuan yang tidak disengaja. Saat itu, saya mengayuh dengan cepat sehingga mengharuskan pasien mengayuh dengan cepat juga,” kata Alberts dalam suatu pernyataan.

Penelitian ini melibatkan 26 pasien penderita Parkinson berusia 30 hingga 75 tahun. Efek olahraga diukur menggunakan alat bernama functional connectivity magnetic resonance imaging (fcMRI). Alat ini digunakan untuk mengukur perubahan oksigen darah di otak, untuk melihat seberapa aktif bagian otak yang berbeda dan hubungannya satu sama lain.

Para peneliti membagi pasien menjadi dua kelompok. Satu kelompok mengayuh dengan kecepatan yang mereka tentukan sendiri, sedangkan kelompok lainnya mengayuh pada tingkat kecepatan yang sudah ditentukan, yaitu dengan mengikuti kecepatan sepeda motor.

Hasilnya membuktikan bersepeda dengan ayuhan yang cepat dapat meningkatkan hubungan antara otak dengan gerakan, yang sangat baik untuk mencegah ataupun mengobati penyakit Parkinson. Hal ini menjadikan bersepeda dengan ayuhan cepat disarankan dilakukan, mengingat keefektifannya, serta biayanya yang murah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Health
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Bukan Maag Biasa, Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung: Ini Bedanya
Health
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Kang Seo Ha Meninggal karena Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya
Health
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Waspada Varian Baru Covid-19 XFG, Sudah Tersebar di 38 Negara
Health
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Health
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Health
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Robot Medis Pertama Lakukan Operasi Realistis Secara Mandiri dengan Akurasi 100 Persen
Health
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi: Pagi atau Malam Hari? Ini Penjelasan Ahli
Health
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Kenali Apa Itu Weil's Disease, Komplikasi Berat Akibat Leptospirosis
Health
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Kenali Komplikasi Berat Leptospirosis, Bisa Sebabkan Kematian
Health
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Curiga Leptospirosis? Ini Tandanya
Health
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Leptospirosis Mengintai Saat Musim Hujan, Ini Gejala Awalnya
Health
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Waspada Genangan Air, Ini Cara Leptospirosis Menular ke Manusia
Health
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Telinga Berdenging Usai Pakai Headset? Waspadai Tuli Akibat Bising...
Health
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Lingkungan Kotor dan Malas Bergerak, Bisa Picu Penyakit Akibat Kemarau Basah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau