Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2012, 08:01 WIB

KOMPAS.com - Saat hamil sebagian wanita merasakan mual berlebihan hingga seringkali mengakibatkan muntah, terutama pada trimester pertama kehamilan. Rasa mual yang dialami membuat nafsu makan pun berkurang. Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan bumil tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi baginya maupun bayi yang dikandungnya.

Spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Febriansyah Darus, menjelaskan rasa mual yang dialami ibu hamil sebenarnya merupakan suatu gejala yang normal. Penyebabnya adalah hormon kehamilan yang berlebihan sehingga melemahkan otot saluran cerna.

"Ini akan membuat kadar asam lambung tinggi sehingga ibu hamil merasa begah, atau pun mual," ungkap Febri,  Sabtu (22/12/2012), di Jakarta

Ibu hamil, lanjutnya, harus menyadari bahwa rasa mual ini normal dialami, sehingga tidak perlu merasa khawatir berlebihan, panik ataupun tertekan. Perasaan tertekan dari bumil yang mengalami mual malah akan membuat kondisi bertambah buruk. Oleh karenanya dukungan psikis dari lingkungan sekitar juga dapat membantu bumil untuk melewati masa-masa mual ini.

Febri menambahkan, rasa mual yang dialami selama awal kehamilan akan menyebabkan nafsu makan berkurang.  Namun begitu, setiap bumil harus tetap menyadari akan pentingnya kebutuhan nutrisi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu membuat strategi agar tetap mendapat nutrisi seimbang. 

"Kadang ibu hamil yang merasakan mual berlebihan dan muntah menghindari makan sesudahnya. Namun inilah yang tidak baik. Ibu hamil harus tetap makan, sehingga kebutuhan nutrisi tetap tercukupi. Solusinya, ibu bisa makan sedikit-sedikit, tapi dengan frekuensi lebih sering," jelas Febriansyah.

Febriansyah juga mengatakan, kabar baik dari rasa mual berlebihan yang dialami wanita di trimester pertama kehamilan justru akan memperkecil risiko keguguran. "Sebuah penelitian menyatakan bahwa rasa mual yang dialami selama hamil adalah karena tubuh memproduksi banyak progesteron. Terutama di bakal plasenta, sehingga dapat menjaga plasenta agar kuat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com