Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2013, 15:54 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Pergi ke dokter gigi secara rutin enam bulan sekali merupakan rekomendasi dari para dokter gigi untuk semua orang, tidak terkecuali anak. Namun rasa takut selalu dominan setiap akan pergi ke dokter gigi. Inilah yang mengakibatkan anak enggan dan berakhir pada gagal memeriksakan giginya.

Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) drg. Syarif Hidayat mengatakan, jangankan anak, orang dewasa pun masih banyak yang takut dan cemas untuk datang ke dokter gigi. Anggapan rasa sakit yang diperoleh saat diperiksa dokter gigi merupakan salah satu alasannya.

"Selama ini lingkungan kita selalu beranggapan demikian, sehingga mau tidak mau kita ikut terpengaruh anggapan yang sama," ujarnya dalam talk show yang bertajuk "Perilaku Menyikat Gigi dalam Keluarga" di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Syarif mengatakan, kecenderungan ini semakin besar pada anak. Lingkungan sangat mempengaruhi pikiran anak. Jika teman-temannya takut, terlebih menakut-nakuti, ia akan semakin takut.

Maka harus ada yang melenyapkan rasa takut anak ini, salah satunya dengan memperkenalkan dokter gigi lebih dini. Menurut Syarif, semakin anak mengenal alat-alat dan apa yang dilakukan dokter gigi di ruangan praktik, maka semakin anak mampu untuk mengatasi rasa takutnya.

"Orangtua perlu menyadari kesehatan gigi dulu untuk menjelaskan pada anak mekanisme yang dokter gigi lakukan di ruangan. Jika disampaikan dengan menarik, tentu anak akan penasaran dan mau datang ke dokter gigi," tuturnya.

Pengenalan dini, lanjut Syarif, juga penting dilakukan. Akan lebih baik lagi apa bila anak diperkenalkan dengan pemeriksaan gigi saat giginya tidak bermasalah sehingga anggapan seram akan dokter gigi bisa hilang. "Saat gigi anak sudah tumbuh meski gigi susu, boleh saja dibawa ke dokter gigi," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+