KOMPAS.com - Penyakit pembuluh darah memiliki manifestasi yang bervariasi. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah penonjolan pembuluh darah di kaki atau yang sering dikenal dengan istilah varises.
Varises jika sudah memasuki stadium lanjut akan menimbulkan luka pada kaki. Luka ini tidak akan bisa sembuh jika akar permasalahan dari luka, yaitu problem pembuluh darah, tidak ditangani.
Spesialis Bedah Vaskular RS Premier Bintaro dr. Suhartono, Sp.B(K)V mengatakan, luka yang biasanya terjadi di kaki dan tidak sembuh-sembuh biasanya merupakan manifestasi dari kerusakan pembuluh darah. Sayangnya, jika berobat pasien hanya diberikan penanganan untuk menyembuhkan luka, bukan untuk menyelesaikan permasalahan pembuluh darah.
"Penanganan pada lukanya saja tidak akan menyelesaikan masalah. Luka akan tetap terbuka, karena yang rusak adalah pembuluh darah," ujarnya seusai peresmian Vascular Centre di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (26/5/2013).
Saat pembuluh darah rusak, tutur Suhartono, darah tidak akan mengalir dengan lancar. Darah yang tidak dapat dialirkan akan mengumpul di pembuluh darah bagian kaki dan lama-lama akan merusak. Pembuluh darah bisa pecah, merusak kulit, maka terjadilah luka.
Suhartono memaparkan, pemeriksaan pembuluh darah meliputi analisa riwayat penyakit dan uji fisik untuk mengetahui penyebab dan stadium dari kerusakan pembuluh darah. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengidentifikasi penyebab pasti kerusakan pembuluh darah.
Sedangkan terapi yang digunakan untuk mengobati kerusakan pembuluh darah, terutama di kaki yang timbul luka adalah dengan skleroterapi, yaitu upaya menutup pembuluh dengan suntikan obat. Prosedur ini biasanya digunakan untuk pembuluh yang kecil dan halus. Selain itu, ada pula terapi pembuangan pembuluh yang rusak dan penggunaan laser.
Namun pilihan terapi pertama yaitu perubahan gaya hidup dengan mempertahankan berat badan yang ideal, elevasi tungkai saat beristirahat, tidak berdiri ataupun duduk untuk jangka waktu yang lama, dan menggunakan stoking kompresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.