Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2013, 10:03 WIB


TANYA :

Dok, saya memiliki penyakit dalam yaitu keluhan asam lambung. Saya sudah lama mengalami penyakit ini, tetapi terkadang sembuh, terkadang kambuh lagi.  Apalagi beberapa hari ini, setiap pagi (subuh) saya kerap mengeluarkan air liur yg begitu banyak. Tanpa saya sadari, air liur itu terus keluar dari mulut saya. Ketika kambuh, rasanya sesak untuk bernafas dan bersendawa. Yang paling parahnya, perut saya terasa perih banget. Makanan apakah yang cocok saya makan, ketika asam lambung saya kambuh, Dok? Apakah asam lambung saya sudah parah? Terima kasih banyak dokter.

(Lusia, 26 tahun, 151 cm, 54 kg,  Medan)

JAWAB :

Saudari Lusia di Medan

Sebelum menjawab lebih jauh pertanyaan Sdri, dari keluhan yang Anda kemukakan, kemungkinan yang Anda alami adalah suatu keadaan di mana asam lambung Anda diproduksi berlebihan. Dan, asam lambung yang sangat diperlukan tubuh dalam proses pencernaan ini mengalami refluks, masuk ke dalam esofagus (tenggorokan). Dalam ilmu kedokteran dikenal dengan istilah GERD (Gastro Esofagheal Refluxs Disease)

Masuknya asam lambung ke dalam esofagus ini dapat menimbulkan gejala seperti yang Anda alami, seperti rasa panas, terbakar di dada, sendawa, kesulitan menelan, batuk, produksi air ludah yang berlebih, dan terasa masam. Karena pengaruh gravitasi, dan Anda berbaring, maka keluhannya sering dirasakan malam hari.

Kemudian, apa yang harus Anda lalukan sehubungan dengan keluhan yang sangat mengganggu ini?

Saran saya adalah, bahwa sebaiknya Anda konsultasi ke dokter Interniat atau konsultan gastrohepatogi di sana, untuk melacak lebih jauh penyakit dasar yang mungkin Anda alami.

Disamping itu, seperti diketahui bahwa penyakit ini penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi gaya hidup, pola makan, dan beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya. 

Faktor risiko itu di antaranya adalah, kegemukan, perut buncit ( melihat tinggi dan berat badan Anda, Anda termasuk gemuk), kegemukan dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus. Kebiasaan makan banyak sekaligus, makan mau tidur, apalagi setelah langsung berbaring juga meningkatkan resikonya.

Makanan yang bersifat iritatif seperti pedas, asam, banyak mengandung bumbu, kopi, cokelat, alkohol, juga demikian. Rokok, stres juga dianggap sebagai faktor resiko penting. Obat-obatan, seperti obat rematik, beberapa obat astma, kortikosteroid, jamu tertentu bisa memacu keluhan ini.

Karena itu, hal penting yang dapat Anda lakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi yang lebih sehat. Anda harus berupaya mencapai berat badan normal. Makan sebelum tidur, makan banyak sekaligus, makanan yang pedas, terlalu masam, kopi, cokelat sebaiknya Anda hindari. Lebih baik Anda makan dalam porsi kecil, sedikit sedikit tetapi lebih sering. Dan, Bila Anda bisa mengelola stres dengan baik, keluhan Anda juga akan berkurang.

Dan, sesuai dengan pertanyaan Anda, "makanan apa yang dapat Anda konsumsi untuk mengurangi keluhan ini?"

Sejauh ini saya belum mendapatkan referensi yang dipercaya. Tetapi, pengalaman klinis, dan beberapa penulis menganjurkan untuk banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Jahe yang dikonsumsi sedikit setiap hari dapat membantu memperbaiki kekuatan sfingter esofagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com