Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang "Workaholic" dan Perfeksionis Rawan Kanker

Kompas.com - 11/07/2013, 14:56 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com — Karakter seseorang menentukan bagaimana tingkah lakunya dalam keseharian. Tingkah laku ini yang kemudian membentuk pola makan, kerja, istirahat, olahraga, dan  kebiasaan buruk, misalnya merokok. Dengan demikian, karakter juga dapat memengaruhi kesehatan seseorang.

Seseorang yang punya karakter gila bekerja (workaholic), misalnya, biasanya butuh banyak asupan makanan untuk mendukung stamina mereka. Sayangnya, karakter workaholic cenderung asal makan dan tidak memperhatikan nutrisi dalam hidangan tersebut.

Menurut survivor sekaligus praktisi hidup sehat Liong Pit Lin, mereka yang berkarakter workaholic adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap kanker.

"Karakter ini biasanya makan asal kenyang. Karena itu, sifat ini rawan menderita kanker," kata Liong Pit Lin dalam seminar "Belajar Pola Hidup Sehat untuk Perangi Kanker" di Rumah Anyo Jakarta pada Kamis (11/7/2013).

Asal makan ditambah kebiasaan buruk lain, misalnya merokok, akan menambah faktor risiko seseorang menderita kanker. Selain workaholic, sifat perfeksionis juga merupakan karakter yang berisiko terhadap kanker.

Liong mengatakan, seseorang yang ingin serba sempurna menggunakan standar yang diciptakan dirinya sendiri. Sehingga, orang tersebut tidak dapat menoleransi bila ada sedikit saja yang keluar dari standarnya. Sifat ini, kata Liong, memancing orang cepat stres. Ketika merasa tertekan orang tak lagi memperhatikan kesehatan. Dia akan fokus menyelesaikan sesuatu yang di luar standarnya.

"Saya sendiri seseorang yang workaholic dan perfeksionis, apalagi ketika masih bekerja. Sekalipun tahu nutrisi, tapi saya tidak menjalankannya," kata Liong.

Liong mengatakan, dulunya dia adalah seorang business woman yang bersemangat mengejar karier. Sifat inilah yang kemudian "mempertemukannya" dengan penyakit kanker.

Diawali dengan payudara, kanker berlanjut menyerang rahim dan tulang belakang. Kanker dialami Liong sejak 1996 sampai 1999. Rileks dan selalu berpikir positif kini menjadi resep Liong melawan kanker. Liong juga menyarankan untuk banyak tersenyum dan tertawa. Selain, tentunya, pola hidup banyak konsumsi sayur dan buah.

"Selalu semangat, tertawa, dan tersenyum. Kebanyakan survivor kanker adalah yang pantang menyerah, dan selalu tertawa," kata Liong sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau