Seperti namanya, bipolar berarti adalah dua kutub. Artinya, orang yang terkena gangguan ini pun akan mengalami perubahan mood yang dramatis, dari mood yang sangat bahagia atau dikenal dengan mania menjadi mood yang sangat sedih atau depresi.
Perubahan ini dapat berlangsung dengan cepat tanpa adanya pengaruh keadaan tertentu. Namun, hal ini terjadi karena perubahan cepat dari kadar zat-zat kimia tertentu di otak, salah satunya dopamin. GB memiliki lima episode yang berulang, yaitu depresi, campuran, eutimik, hipomania, dan mania. Waktu setiap episode ini tidak pasti, tergantung pada seberapa baik penanganan pada penderitanya.
GB juga dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetika. "Faktor keturunan berperan, yaitu 60 hingga 65 persen. Namun sering kali tidak serta diturunkan dari orangtua ke anak, tetapi skip dua generasi," ungkapnya.
"Jika cepat ditangani oleh psikiatri, keluarga mengerti dan mendukung keadaan pasien, serta pasien patuh, maka episode akan berlangsung lama dan menetap di episode eutimik yaitu episode normal," papar dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Lebih berguna bagi orang lain
Belakangan Vindy tahu, ada faktor keturunan yang berperan pada GB yang dialaminya. Tak heran dia pun merasa ketidakadilan dunia berpihak padanya.
"Setelah terdiagnosis dengan gangguan jiwa, aku tentu merasa sangat sedih, menyalahkan mama papa, berpikir Tuhan tidak adil. Tapi lama-lama aku sadar, itu semua percuma, maka aku mencoba berdamai," ujarnya.
Keinginan Vindy untuk berdamai awalnya tidak mudah. Saat memasuki episode yang tak terkontrol, Vindy pun harus berkali-kali dirawat dan berkumpul dengan orang-orang yang bernasib hampir sama dengannya. Namun dari sanalah Vindy sadar, kondisinya masih lebih beruntung daripada orang-orang itu.
Vindy lantas ingin bangkit karena merasa dirinya justru sebenarnya dapat membantu mereka, orang-orang yang keadaannya lebih parah darinya. Dia pun mulai menulis blog, menceritakan kisah perjuangannya. Respon positif pun banyak berdatangan, ada yang memberi semangat, bahkan ada juga yang malah curhat di sana.
Sadar dirinya bisa berguna bagi orang lain, Vindy pun mulai terjun ke komunitas kesehatan jiwa. Dari sana, Vindy bertemu banyak teman yang lebih mengerti keadaannya. Namun karena komunitas tersebut terdiri dari banyak gangguan jiwa yang tidak spesifik pada GB, Vindy memutuskan untuk membentuk komunitas sendiri dengan nama Bipolar Care Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.