Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2013, 20:33 WIB
|
EditorAsep Candra


KOMPAS.com - Rasa cemas diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, pria dan wanita yang mengalami gejala cemas yang parah memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalaminya.

Maya J Lambiase, penulis riset dari University of Pittsburgh School of Medicine mengatakan, semakin tinggi kadar cemas seseorang, semakin tinggi pula risiko mengalami stroke.

"Pengujian dan perawatan kecemasan berpotensi bukan hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti stroke, di kemudian hari," ujarnya.

Philip Muskin, profesor psikiatri di Columbia University Medical Center di New York menekankan, risiko stroke yang diindentifikasi dalam studi pada individu yang mengalami cemas tidak sangat signifikan meningkat. Menurutnya, studi lebih mengindikasikan, jika  mengalami cemas, maka seseorang lebih mungkin untuk mengalami stroke.

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, namun hanya beberapa studi yang melihat faktor psikososial, termasuk depresi atau stres psikologis juga termasuk sebagai faktor risiko darinya. Sementara itu, Lambiase dan timnya menyoroti bahwa kecemasan berhubungan dengan peningkatan kecenderungan merokok, penyalahgunaan alkohol, dan malas bergerak yang diketahui dapat meningkatkan risiko stroke.

Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dan stroke, para peneliti menganalisa data dari 6.019 pria dan wanita yang mengikuti survei First National Health and Nutrition Examination di tahun 1971-1975. Mereka juga mengikuti peserta survei selama 16 tahun.

Dalam periode studi, total ada 419 kejadian stroke yang terjadi, namun risiko stroke yang tertinggi adalah pada mereka yang mengalami gejala kecemasan lebih intens, misalnya perasaan khawatir berlebihan, stres, dan gugup.

Secara keseluruhan, menurut laporan dari American Heart Association dalam jurnal Stroke, kecemasan berhubungan dengan 14 persen peningkatan risiko stroke. Namun gejala kecemasan yang parah menunjukkan peningkatan risiko stroke yang lebih tinggi lagi.

Bahkan hubungan antara kecemasan dan stroke tetap ada meskipun para peneliti juga mengeliminasi faktor lain yang mempengaruhi kesehataan kardiovaskular, seperti penggunaan alkohol, aktivitas fisik, dan merokok. Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, mereka yang lebih banyak  mengalami gejala cemas 33 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber foxnews

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+