Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2014, 22:14 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
- Banjir yang melanda sejumlah lokasi di Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu terakhir membuat persediaan air bersih terus menipis. Padahal, air bersih merupakan kebutuhan primer dari korban banjir. Oleh karena itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI-ITB) mengusahakan pengadaan mobil yang bisa membantu mencukupi kebutuhan air bersih.

"Pasti dalam minggu ini. Untuk pastinya, saat ini kita masih meninjau lokasi yang tepat untuk penempatan mobil, sejauh ini sudah ditentukan Kampung Pulo dan Kalibata," ujar Ketua Komite Tanggap Bencana PB IDI Kamarrudin Ashar dalam konferensi pers Rabu (22/1/2014) di Jakarta.

Askar mengatakan, pengadaan mobil tidak bisa langsung dilakukan sesaat ketika banjir datang karena dibutuhkan peninjauan lokasi lebih mendalam untuk penempatan mobil. Pasalnya, saat sedang mengolah air, mobil harus berada di tempat yang rata, kuat, dan dekat dengan sumber air.

Menurutnya, jika tempatnya tidak pasti, maka akan menimbulkan masalah baru. Misalnya, ditempatkan di tanah yang lunak, maka mobil yang beratnya mencapai hitungan ton tersebut dapat tenggelam. Atau diletakkan di jalan raya, maka akan mengganggu lalu lintas.

"Sedang diusahakan untuk mencari lokasi yang sesuai dengan kriteria," kata Askar.

Koordinator Lapangan Komite Tanggap Bencana PB IDI Ardiansyah Bahar menjelaskan, mobil yang tengah akan diadakan tersebut bukanlah mobil biasa pengangkut air, melainkan dapat memproses air kotor menjadi air siap minum.

"Mobil ini adalah inovasi dari Rusnandi Gasardi dari LAPI-ITB, dapat mengubah air sungai yang kotor sekalipun menjadi air bersih dan siap diminum," papar Ardiansyah dalam kesempatan yang sama.

Mobil tersebut, lanjut dia, dapat memproduksi air bersih sekitar lima liter air per detik, sehingga dalam tiga jam dibutuhkan wadah yang dapat menyimpan 6.000 liter air. Dalam sehari, mobil dapat menghasilkan 500.000 liter air bersih per hari sehingga diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan 30.000 korban banjir.

"Air akan tetap bersih, namun dengan syarat wadah yang digunakan untuk menampung air juga bersih," kata dia.

Untuk bisa beroperasi, kata Ardiansyah, mobil membutuhkan 20 liter bensin. Diperkirakan dua mobil akan memakan biaya sekitar 50 juta untuk biaya bahan bakar dan hal-hal lain yang berhubungan dengan proses penjernihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau