Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2014, 10:56 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber dailymail

KOMPAS.com — Merasa kecewa karena sang suami berselingkuh dengan wanita muda, Tian Hui (39) melakukan operasi pembesaran payudara tahun 2002 lalu. Tak disangka, implan untuk membesarkan payudaranya ini malah bergeser ke punggung dan perutnya.

Tian Hui, wanita asal Tiongkok ini, melakukan operasi pembesaran payudara demi menarik perhatian suaminya, Chiu (41).

"Saya sangat kecewa saat tahu ia berselingkuh, kemudian saya segera mendatangi dokter bedah untuk membesarkan payudara. Namun beberapa tahun kemudian, saya kaget karena implannya berpindah," katanya.

Merasa malu dengan keadaannya, Hui berusaha menggeser implan tersebut agar kembali ke tempatnya. "Tapi tiap saya bangun tidur, implannya berpindah lagi. Makin lama semakin menjauh dari sebelumnya," ujarnya.

Ia bahkan pernah mendapati salah satu implan berada di punggungnya, dan satunya lagi di perut. Menyadari tak ada yang bisa dilakukan, ia pun mendatangi dokter bedahnya.

"Saya takut terhadap akibat dari bergesernya implan ini. Selain itu, rasanya sangat sakit," kata wanita dari wilayah Guangzhou ini.

Liang Hao, dokter dari General Hospital Guangdong Armed Police, kemudian mengangkat implan tersebut dan menggantinya dengan yang baru.

Menurut Hao, ternyata dokter bedah sebelumnya menyuntikkan gel Polyacrylamide hydrophilic. "Bahan ini sangat beracun jika disuntikkan dalam tubuh manusia. Bukan hanya merusak saraf, melainkan juga ginjal. Pada kasus yang berat bahkan bisa menyebabkan kanker," katanya.

Hao menjelaskan, bahan gel tersebut sudah dinyatakan ilegal di Tiongkok sejak tahun 2006.

Akibat dari hal ini ternyata bukan hanya berpengaruh pada kondisi fisik, melainkan juga psikis Hui. "Hubungan saya dan suami menjadi semakin dingin sejak kejadian ini," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com