Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2014, 13:07 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Gemuk di usia 30-an ternyata meningkatkan risiko tiga kali lipat terkena demensia di masa depan. Sebuah penelitian baru menyimpulkan gemuk di usia tersebut mempercepat kehilangan memori dan ketrampilan otak yang lain.

Para peneliti Universitas Oxford menemukan usia kegemukan seseorang yang merupakan faktor kunci risiko tertinggi terkena demensia. Risiko tertinggi itu dialami oleh mereka yang kegemukan di usia 30-an. Mereka mengatakan risiko dimensia menjadi naik atau turun bergantung usia saat berat badan naik tak terkontrol.

Peningkatan risiko dimensia turun ketika obesitas terdiagnosa di usia yang lebih tua, demikian menurut penelitian yang melibatkan hampir setengah juta orang tersebut. Ilmuwan Oxford meneliti rekam medis rumah sakit Inggris antara 1999-2011. Di masa itu terdapat 451.232 orang yang dirawat di rumah sakit karena obesitas.

Hasil penelitian mengungkapkan, peserta penelitian yang kegemukan di atas 70 tahun sama amannya dari demensia dibandingkan mereka yang tidak kegemukan.

Jarak waktu yang relatif singkat itu menyimpulkan, kendati hanya 19 orang menderita obesitas di usia 30-an yang terkena demensia, mereka termasuk cepat terkena demensia. Mereka menderita demensia di usia 40-an atau awal 50-an. Hal ini menunjukkan mereka tiga kali berisiko lebih tinggi dibandingkan yang diharapkan terjadi pada usia tersebut ketika dibandingkan dengan kejadian di kelompok usia lain.

Mereka yang berusia 40-an, risiko tambahan yang setara turun menjadi 70 persen sementara mereka yang berumur 50-an turun menjadi 50 persen. Sedangkan mereka di usia 60-an tahun memiliki 40 persen risiko tambahan, tulis penelitian yang diterbitkan di Postgraduate Medical Journal.

Penderita obesitas di usia 70-an tahun tidak berisiko lebih rendah atau tinggi terkena dimensia. Mereka yang terkena obesitas di usia 80-an berkurang 20 persen risikonya untuk terkena dimensia.

Penelitian dari Universitas Oxford tersebut dipimpin oleh Michael Goldacre. “Meskipun ada pembatasan penelitian, tidak ada dampak usia yang mencolok dan konsisten dengan penelitian lain. Penelitian ini tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat pentingnya prevalensi dan pentingnya penyakit obesitas dan dimensia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau