CEO Gleneagles Hospital Singapura Dr Vincent Chia mengatakan, sekitar 30 persen pasien di semua rumah sakit di Singapura adalah orang asing. Pasien Indonesia yang berobat di rumah sakit tersebut rata-rata berusia 45-75 tahun.
"Biasanya mereka datang dengan komplikasi penyakit, misalnya menderita diabetes dan juga penyakit jantung," paparnya ketika ditemui di Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Dibandingkan dengan negara-negara lain yang masuk dalam 10 negara tujuan medical tourism di seluruh dunia, Singapura memang terkenal dengan spesialisasinya di bidang kardiologi dan operasi jantung, penyakit pencernaan, bedah umum, saraf, kanker, terapi sel punca, dan terapi katarak.
Ia mengatakan, sebagian besar pasien Indonesia datang mencari pelayanan kesehatan untuk bedah umum, penyakit jantung, dan kanker.
Catatan Singapore Tourism Board tahun 2005-2009, Indonesia merupakan negara asal turis asing terbesar yang datang ke Singapura. Pada tahun 2009 jumlahnya mencapai 1,7 juta dari total 9,7 juta turis asing yang datang ke Singapura.
"Keahlian dokter adalah faktor utama yang dicari pasien. Alat yang canggih bisa dibeli, tapi expertise sudah disamai. Dokter kami punya jam terbang tinggi karena sudah menangani banyak pasien," kata Chia membagi resep keberhasilan rumah sakit yang dikelolanya.
Hal senada diungkapkan Diana Pratanto, perwakilan Parkway Hospital Singapore di Jakarta, yang menjadi perantara pasien di Indonesia dengan rumah sakit yang berada di bawah grup Parkway, termasuk Gleneagles.
"Pasien dari sini mencari dokter-dokter yang berpengalaman dan juga kecanggihan teknologi. Mereka merasa bisa mendapatkannya di Singapura," katanya.
Diana mengatakan, pihaknya membantu pengurusan proses pasien yang ingin berobat ke Singapura, termasuk mengirimkan riwayat medis pasien, rekomendasi dokter, hingga pencarian tempat tinggal sementara bagi pasien dan keluarganya.
Selain pelayanan kesehatan yang dianggap lebih baik dibanding di dalam negerinya masing-masing, menurut Chia, pasien asing yang datang ke Singapura juga merasakan banyak kenyamanan, sekaligus bisa berwisata.
"Singapura berada di tengah-tengah dan hampir semua penerbangan singgah di Singapura. Kami juga berusaha membuat mereka merasa seperti di rumah dengan menyediakan penerjemah yang berbicara dalam bahasa lokal tiap pasien," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.