Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah Paling Tinggi Berapa? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 13/11/2024, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kadar gula darah dapat berubah-ubah sepanjang hari tergantung dari aktivitas dan makanan yang dikonsumsi. Lantas, gula darah paling tinggi berapa?

Kadar gula darah paling tinggi yang juga bisa digolongkan sebagai kadar gula darah yang berbahaya adalah di atas 600 miligram per desiliter (mg/dL), atau 33,3 millimoles per liter (mmol/L).

Kadar gula darah ini dapat menyebabkan dehidrasi dan diabetic coma, komplikasi diabetes yang bisa mengancam nyawa.

Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri gula darah tinggi dan tindakan yang bisa dilakukan berikut ini.

Baca juga: Gula Darah Tinggi Harus Makan Buah Apa? Ini 16 Daftarnya…

Gula darah paling tinggi berapa?

Kadar gula darah paling tinggi adalah di atas 600 mg/dL, atau setara dengan 33,3 mmol/L.

Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperglikemi hiperosmolar yang merupakan salah satu komplikasi diabetes, di mana kadar gula darah meningkat secara berlebihan dan berlangsung dalam waktu lama.

Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini akan membuat kelebihan gula di dalam tubuh keluar dari aliran darah melalui urine.

Proses ini kemudian akan memicu cairan keluar dari dalam tubuh secara berlebihan.

Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi serius dan diabetic coma yang akan mengancam nyawa.

Adapun ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Kadar gula darah di atas 600 mg/dL
  • Mulut kering
  • Sangat haus
  • Demam
  • Sangat mengantuk
  • Kebingungan
  • Gangguan penglihatan
  • Halusinasi

Kondisi ini umumnya dialami oleh orang-orang dengan diabetes tipe 2, khususnya setelah sakit.

Anda yang mengalami beberapa gejala di atas diimbau untuk segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan atau perawatan medis yang diperlukan.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Gula Darah Tinggi? Berikut 6 Gejalanya…

Cara menurunkan gula darah tinggi

Orang-orang yang menggunakan insulin untuk mengendalikan diabetes, perlu menyuntikkan insulin untuk mengatasi gula darah tinggi.

Namun, masing-masing orang memerlukan dosis insulin yang berbeda-beda sehingga konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk mencegah dan mengatasi gula darah tinggi.

Namun, orang-orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak memerlukan injeksi insulin umumnya bisa melakukan perubahan kebiasaan untuk menyeimbangkan kadar gula darah.

Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa pola hidup sehat yang bisa dilakukan sebagai cara menurunkan gula darah tinggi, yakni:

  • Minum air putih lebih banyak untuk membantu mengurangi penumpukan glukosa di dalam darah dengan mengeluarkannya lewat urine, serta mencegah dehidrasi
  • Berolahraga secara teratur, tetapi jenis olahraga yang dilakukan perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu dan orang-orang yang memiliki keton di dalam urine diimbau untuk tidak berolahraga
  • Mengatur porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi
  • Mengubah dosis atau jenis obat yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter

Memahami gula darah paling tinggi berapa sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Anda yang mengalami diabetes perlu melakukan tes gula darah secara rutin untuk menghindari kondisi yang lebih serius.

Segera ke dokter ketika tes gula darah menunjukkan hasil abnormal sehingga bisa segera mendapatkan pengobatan atau perawatan medis yang diperlukan.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau