KOMPAS.com – Ketika orang tua pikun atau daya ingatnya menurun, Anda mungkin akan mengatakan, “maklum, sudah tua.” Pandangan Anda itu pun salah. Pikun bukan untuk dimaklumi ketika seseorang sudah berusia lanjut. Pikun atau demensia itu bisa berlanjut menjadi penyakit alzheimer.
“Jangan maklum dengan pikun karena pikun bukan proses yang normal dari penuaan,” ujar Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia, DY Suharya, di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
Memang belum banyak yang mengenal penyakit alzheimer, apalagi gejalanya. Penyakit ini merupakan gangguan pada otak yang menyebabkan penurunan daya ingat hingga kemampuan mental. Penyakit ini banyak diderita oleh mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Anda perlu mengetahui 10 gejala Alzheimer berikut. Jika salah satu atau lebih dari gejala ini ditemukan pada keluarga Anda, jangan lagi berkata “maklum”. Segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter.
Gangguan daya ingat
Gejala umum pada alzheimer adalah penurunan daya ingat. Mereka menjadi sering lupa terhadap suatu kejadian yang baru saja terjadi. Seperti sering lupa meletakkan kacamata dan menanyakan sesuatu atau menceritakan hal yang sama berulang kali.
Sulit fokus
Sulit fokus terhadap hal yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak bisa lagi mengoperasikan telepon maupun handphone, tidak mampu lagi melakukan perhitungan sederhana, dan melakukan pekerjaan lebih lama dari biasanya.
Sulit melakukan kegiatan familiar
Sulit melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan seperti mengendarakan mobil dan memasak.
Disorientasi
Mengalami disorientasi seperti bingung akan hari, tanggal, atau hari penting. Mereka kerap merasa bingung ketika berada di suatu tempat yang sebenarnya pernah atau sering dikunjungi. Mereka bingung bagaimana bisa berada di tempat tersebut dan tak lagi tahu arah jalan pulang ke rumah.
Sulit memahami visuospasial
Mengalami gangguan visuospasial seperti sulit membaca, mengukur dan menentukan jarak, serta membedakan warna. Ada pula yang tidak mengenali wajah sendiri di cermin, atau bahkan menabrak cermin saat berjalan, dan selalu tumpah saat menuangkan air ke gelas untuk minum.
Gangguan komunikasi
Terjadi gangguan komunikasi saar berbicara. Mereka tidak bisa mencari kata yang tepat dan sering berhenti di tengah percakapan, lalu bingung untuk melanjutkan. Misalnya, seorang lansia mengatakan sambil memegang jam tangannya, “Aduh jam dinding Ibu rusak terus.” Padahal yang dimaksud adalah jam tangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.