Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2014, 08:30 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com – Rutin menyikat gigi merupakan langkah awal memiliki gigi bersih dan sehat. Meski demikian, cukup banyak juga orang mengalami gigi berlubang walaupun sudah rajin sikat gigi, baik anak-anak maupun orang dewasa.

"Meski sudah rajin sikat gigi, tapi kalau waktunya tidak tepat, sama saja. Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Kebanyakan orang Indonesia menyikat gigi saat mandi," kata drg.Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, Profesional Marketing Manager Oral Care PT.Unilever Indonesia.

Selain waktu tidak tepat, cara menyikat gigi yang salah juga bisa membuat bakteri dalam mulut tidak bisa dibersihkan dengan maksimal.

"Kebiasaan makan makanan manis dan lengket juga harus dikurangi," kata drg.Ratu Mirah dalam acara konferensi pers pembukaan program Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan (12/9/13) lalu.

Memang, gigi berlubang merupakan tanda gigi tidak sehat dan menjadi penyebab utama sakit gigi, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Pemicu utamanya adalah pertumbuhan bakteri di dalam mulut dan kebiasaan mengonsumsi makanan manis.

Fakta tentang kesehatan gigi memang mencengangkan. Pasalnya, jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia terus meningkat. Bahkan, lebih dari 80 persen anak berusia kurang dari 12 tahun diketahui memiliki gigi berlubang. Untuk itu, mulai sekarang urusan kesehatan gigi harus kita cermati!

Do and don’t!

Banyak cara bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sekaligus kesehatan tubuh secara keseluruhan. Simak berikut:

1. Sikat gigi

Penelitian menunjukkan rata-rata orang menghabiskan waktu satu menit untuk menyikat gigi. Selama proses tersebut, hanya 60 persen plak saja yang dibersihkan. Dengan menambah sedikit waktu menyikat gigi, hasilnya akan lebih banyak lagi.

Caranya, sisihkan waktu dua menit untuk membersihkan gigi. Sikat seluruh permukaan gigi, diawali dengan bagian yang paling dekat dengan lidah karena risikonya untuk berlubang lebih besar. Pilih sikat yang halus dan pasta gigi mengandung fluoride.

2. Berkumur

Gunakan obat kumur mengandung antimikroba. Perlu diketahui bahwa gigi kita hanya menempati 20 persen dari seluruh permukaan di dalam mulut. Bakteri patogen bisa hidup di-80 persen sisanya, seperti lidah, gusi, air liur, dan jaringan lain.

Obat kumur (mouthwash) akan membunuh bakteri yang berada di area selain gigi sekaligus mencegah dan mengurangi plak di permukaan gigi yang sulit dicapai oleh sikat gigi.

3. Hindari makanan bergula yang lengket

Makanan seperti permen, snack yang bersalut gula, dan sebagainya akan menempel pada gigi. Kalau pun Anda mengonsumsinya, usahakan menyikat gigi dalam waktu 20 menit setelah makan. Hal itu dilakukan untuk mencegah pembentukan asam oleh bakteri. Jika tetap ingin mengunyah permen, pilihlah yang tanpa gula.

4. Perbanyak buah dan sayuran

Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran kaya serat. Bukan hanya bermanfaat untuk tubuh, tapi juga akan merangsang aliran liur di mulut dan membantu remineralisasi gigi.

5. Jauhi rokok dan alkohol

Perokok berisiko empat kali lebih tinggi menderita penyakit gusi dibandingkan bukan perokok. Sementara itu, konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi akan meningkatkan kerusakan gigi.

6. Dalam waktu 20 menit

Makanan seperti gula-gula, kacang bersalut gula, roti, atau cokelat, dapat menempel pada gigi. Jika Anda mengonsumsinya, usahakan untuk segera menyikat gigi dalam waktu 20 menit setelah makan, atau minimal berkumur-kumur dengan air. Pembentukan asam oleh bakteri penyebab gigi berlubang sangat aktif pada waktu 20 menit setelah makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau