Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lupa Pipis Sebelum dan Sesudah Berhubungan Seks

Kompas.com - 12/01/2015, 19:00 WIB
Dr. Ari F. Syam Sp.Pd

Penulis


Pesan ini bukan sekedar pesan, tetapi pesan penting terutama buat para wanita yang baru pertama kali atau sudah lama tidak berhubungan seksual.

Dalam beberapa hari ini saya mendapat beberapa undangan resepsi pernikahan dan mendengar kabar suami dan istri yang kumpul kembali saat suami yang bekerja di luar kota ambil cuti panjang akhir tahun. Di sisi lain cuaca juga mendukung buat para pasangan suami istri untuk bertahan di rumah dan hanya bermalas-malasan apalagi untuk para pengantin baru atau pasangan  yang kebetulan sedang mengambil cuti.
 
Kenapa perlu kencing atau buang air kecil (BAK) sebelum dan sesudah berhubungan seksual? Hal ini penting untuk mencegah infeksi saluran kencing (ISK). Pada para pengantin baru, ISK sering kali terjadi antara lain berupa infeksi kandung kencing (sistitis). Kalau ini dihubungkan dengan penganten baru istilah yang sering digunakan adalah Honeymoon sistitis.
 
Seperti saya sebutkan tadi bahwa sistitis ini bisa terjadi  pada  wanita baru menikah atau para wanita pengantin baru. Penyakit ini juga bisa dialami oleh para ibu yang baru kedatangan suami yang baru pulang kerja luar kota/negeri.

Penyakit sistitis honeymoon ini terjadi  karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan.

Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan, buang air kecil (BAK) atau kencing terasa  sakit dan panas, bahkan bisa terjadi  urinnya berwarna  merah. Jika infeksi berlanjut pasien juga bisa merasakan demam. Adanya demam menunjukkan bahwa penyakitnya berlanjut.
 
Oleh karena itu jika pada wanita  yang mengeluh sakit saat kencing atau terasa “anyang-anyang” harus diduga sedang mengalami sistitis. Pasien juga bolak balik kencing tetapi keluarnya sedikit-sedikit dan terasa sakit. Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel, jika tidak ditangani dengan baik sistitis bisa berlanjut ke ginjal menjadi infeksi ginjal akut.  
 
Pasien yang mengalami sistitis  selain merasakan nyeri saat BAK juga merasakan nyeri jika dilakukan penekanan pada perut tengah bawah atau di daerah pubis. Pemeriksaan urin bisa ditemukan adanya sel darah putih atau sel darah merah yang jumlahnya berlebih.

Jika kondisi sakitnya berat bisa ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (lekosit) di dalam darah. Pasien dengan keluhan seperti ini harus berobat ke dokter. Dokter akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada pasien yang mengalami sistitis ini.
 
Apakah penyakit ini bisa dicegah? Tentu bisa dicegah kembali mengikuti anjuran dari judul tulisan ini, usahakan untuk kencing atau  buang air kecil sebelum berhubungan seksual dan setelah berhubungan seksual.

Memang sepertinya merepotkan kalau kebetulan kamar mandi atau toilet di luar kamar tidur tetapi ini adalah upaya terbaik agar terhindar dari sistitis atau infeksi kandung kencing. Tetap minum air putih yang cukup 8-10 gelas sehari dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin setiap waktu. Satu hal lagi sebaiknya  tunda berhubungan seksual  dulu  sampai keluhan rasa nyeri hilang.
 
Salam sehat,
 
Dr. Ari Fahrial Syam
Praktisi kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau