KOMPAS.com - Walau tak semua Ibu hamil mengalami kejadian ini, sindrom pelupa nyatanya banyak dialami Ibu saat memasuki usia kehamilan trimester 3. Nah, sebelum membuat Ibu stres, mari melakukan langkah antisipasi.
Bila Ibu pernah membaca atau mendengar paparan para ahli yang menyatakan Ibu hamil cenderung menjadi pelupa, itu benar adanya. Salah satunya, penelitian milik para ahli dari Royal Australian & New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologist, Auckland. Mereka menyatakan bahwa Ibu hamil di trimester 3 sangat mungkin mengalami penurunan memori, seperti melupakan pesan yang disampaikan oleh orang lain atau kesulitan memahami informasi yang didapat.
Penelitian lain tentang hamil jadi pelupa juga dikemukakan dalam riset yang dilakukan di Australia dan dimuat di Journal of Clinical and Experimental Neuropsychology. Riset ini menunjukkan, ibu hamil mengalami “kemunduran” daya ingat. Bahkan, kata Peter Rendell, sang peneliti, masalah ini bisa berlangsung hingga setahun setelah melahirkan. Riset dilakukan terhadap lebih dari 1.000 wanita, baik yang sedang hamil maupun tidak, serta kalangan ibu-ibu.
Kemampuan daya ingat mereka diuji. Hasilnya, kemampuan mengingat pada wanita hamil lebih rendah ketimbang ibu yang tak hamil. Menurut riset, penyebabnya adalah pola hidup yang berubah. Misal, saat hamil ibu kurang istirahat atau terlalu lelah. Menurut Peter, secara tak langsung hal-hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan mengingat si ibu.
Menurut Anna Surti Ariani, bukan tak mungkin Ibu hamil menjadi pelupa, bahkan sampai buah hati terlahir ke dunia. Walau begitu, Ibu tak perlu khawatir karena sindrom lupa ini bukanlah penyakit berat yang memerlukan obat. “Menjadi pelupa saat hamil sebenarnya wajar saja. Tidak hamil pun orang bisa saja menjadi pelupa,” ujar psikolog anak dan keluarga ini yang akrab disapa dengan panggilan Nina ini.
Adapun yang menjadi pemicu utamanya, tambah Nina, ialah berkurangnya konsentrasi. Untuk itu, perlu dicari terlebih dahulu apa yang membuat konsentrasi Ibu hamil berkurang, barulah dicari solusinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.