Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2015, 17:18 WIB

TANYA:

Halo dok, saya memiliki penyakit hipertiroid. Beberapa gejala penyakit ini yang saya rasakan adalah merasa gelisah, cemas, ketakutan, dan gugup secara berlebihan.  Gejala penyakit ini sangat mengganggu saya dok, saya menjadi terlalu banyak berpikir, terhadap masalah yang sepele menjadi dibesar-besarkan dan diperbanyak sehingga saya sangat lelah dan ingin memecahkan kepala saya dan seperti ingin berbuat yang irasional.

Apakah penyakit ini bisa menyebabkan gangguan kejiwaan?  Bagaimana saya bisa mnenyembuhkan/meredakan gejala tersebut? Terima kasih.
 
Tya (22), Bandung
 

JAWAB:

Tya yang baik,
Penyakit endokrin banyak dihubungkan dengan masalah gangguan kejiwaan. Gangguan tiroid adalah salah satunya. Hipertiroid dan hipotoroid keduanya bisa menyebabkan masalah gangguan kejiwaan. Hipertiroid biasanya akan memberikan gambaran seperti kebanyakan pasien gangguan kecemasan.

Gejala-gejala seperti jantung berdebar, rasa cemas yang berlebihan, keringatan adalah beberapa gejala yang bisa terjadi pada pasien dengan gangguan kecemasan juga. Walaupun demikian ada perbedaan yang biasanya cukup mendasar yaitu tentang konsistensi gejalanya. Biasanya untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan masalah tiroid, maka gejalanya terus menerus dialami pasien. Sedangkan untuk kasus yang berhubungan dengan kecemasan biasanya gejalanya masih kadang tidak terlalu terus menerus ada.

Pada praktik sehari-hari, pemeriksaan fungsi tiroid biasanya sering kita lakukan untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan keluhan kecemasan. Pemeriksaan penapis dengan memeriksa TSHs dan FT4 sudah bisa memberikan gambaran apakah ada masalah tiroid pada pasien dengan keluhan kecemasan yang berkepanjangan.

Pada prakteknya dalam keseharian saya sebagai psikiater terutama yang bergerak di bidang psikosomatik medis, sering saya juga mendapatkan pasien yang berkonsultasi dengan masalah hipertiroid dan juga kecemasan.

Kerjasama antara dokter jiwa dan dokter penyakit dalam endokrin bisa dilakukan untuk memberikan terapi yang menyeluruh dan memberikan pasien kualitas hidup yang lebih baik. Jadi saya sarankan Tya berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam sub endokrin dan juga ke psikiater. Semoga hal ini bisa menjawab pertanyaan Tya.

Salam Sehat Jiwa
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau