Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Suplemen Vitamin D Bantu Cegah Kerusakan akibat Multiple Sclerosis

Kompas.com - 03/04/2025, 07:25 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com - Para peneliti dari berbagai institusi di Perancis telah menemukan bukti klinis yang kuat bahwa suplemen vitamin D bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk kondisi neurodegeneratif multiple sclerosis (MS).

Ditemukan dalam sejumlah kecil makanan, seperti ikan berlemak, telur, dan sampai batas tertentu jamur, vitamin D biasanya terbentuk dari senyawa lain di tubuh kita saat terpapar sinar matahari.

Namun, bagaimanapun cara kita mendapatkannya, zat kimia ini memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dari usus, serta fungsi kekebalan tubuh, pertumbuhan sel, metabolisme, dan aktivitas neuromuskular.

Baca juga: Terapi Mikrobioma, Harapan Penderita Multiple Sclerosis Bisa Sembuh

Kekurangan vitamin D sebelumnya telah diidentifikasi sebagai faktor risiko MS, kondisi di mana tubuh menyerang lapisan pelindung di sekitar sel sarafnya sendiri.

Oleh karena itu, para peneliti melakukan uji coba dengan 303 peserta yang didiagnosis mengalami sindrom terisolasi secara klinis (CIS); kondisi yang dalam beberapa hal mirip dengan MS dan sering berkembang menjadi MS.

Dengan memberikan lebih dari separuh relawan dosis besar suplemen vitamin D (cholecalciferol) setiap dua minggu sekali dan separuh lainnya plasebo selama dua tahun, para peneliti menemukan bahwa kelompok yang menerima vitamin menunjukkan lebih sedikit lesi pada otak dan sumsum tulang belakang.

Aktivitas penyakit diamati pada 60,3 persen kelompok vitamin D dan 74,1 persen kelompok plasebo. Vitamin D mengurangi aktivitas penyakit pada pasien. 

“Uji klinis acak ini menunjukkan bahwa monoterapi cholecalciferol dosis tinggi yang dimulai dalam 90 hari setelah diagnosis CIS yang sangat mengarah pada MS secara signifikan mengurangi aktivitas penyakit dibandingkan dengan plasebo,” tulis para peneliti dalam makalah yang dipublikasikan JAMA Network, 10 Maret 2025.

Baca juga: Mengenal Operasi Penggantian Cakram Tulang Belakang yang Rusak

Temuan ini dianggap cukup signifikan secara statistik untuk mengonfirmasi bahwa vitamin D dapat membantu mencegah setidaknya sebagian dari kerusakan yang disebabkan oleh CIS dan MS ketika sistem kekebalan menyerang tubuh.

Para peneliti juga mampu mengidentifikasi peserta yang mengalami perbaikan paling besar: mereka yang mengalami kekurangan vitamin D yang parah (seperti yang mungkin diduga), mereka dengan indeks massa tubuh (BMI) normal, dan mereka yang tidak memiliki lesi pada tulang belakang saat uji coba dimulai.

“Secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa cholecalciferol bisa menjadi alternatif terapi yang murah, dengan risiko efek samping yang rendah, setelah CIS, terutama pada populasi dengan akses terbatas terhadap terapi modifikasi penyakit,” tulis para peneliti.

Langkah maju

Ini adalah langkah maju yang menjanjikan bagi vitamin D sebagai pengobatan potensial MS, meskipun masih ada pertanyaan yang belum terjawab.

Kesimpulan sebagian besar didasarkan pada pengukuran kerusakan yang terjadi pada sistem saraf pusat, seperti yang terdeteksi melalui pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI).

Dalam hal gejala yang berhubungan dengan MS, terdapat perbedaan yang jauh lebih kecil antara kedua kelompok. Selain itu, perbedaan tingkat kekambuhan antara dua kelompok ditemukan tidak signifikan.

Baca juga: Deteksi Dini Osteoporosis dengan Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Para peneliti juga ingin melakukan pengujian lebih lanjut tentang seberapa efektif dosis vitamin D pada tingkat ini.

Masih perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk memahami mekanisme yang terlibat di sini dan potensi risikonya. Vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan dalam cara tertentu dan bahwa MS disebabkan oleh sistem kekebalan yang salah sasaran, tetapi studi di masa depan akan diperlukan untuk benar-benar memahami hubungan tersebut.

Upaya terus dilakukan untuk menemukan cara menyembuhkan atau membalikkan MS, dan kemajuan telah dicapai – dalam hal mengidentifikasi faktor risiko penyakit, membatasi kerusakan yang ditimbulkannya pada tubuh, dan memahami bagaimana penyakit ini bermula.

“Hasil ini layak untuk diselidiki lebih lanjut, termasuk peran potensial vitamin D dosis tinggi sebagai terapi tambahan,” tulis para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KPK Geledah Rumah La Nyalla di Surabaya soal Dana Hibah ke Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau