Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir Harus Segera Imunisasi Hepatitis B

Kompas.com - 27/08/2015, 11:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 90 persen bayi baru lahir dari ibu positif Hepatitis B akan tertular jadi karier kronis hepatitis B. Kabar baiknya, penularan tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan pemberian vaksin hepatitis B. Namun, pemberian vaksin harus segera atau kurang dari 24 jam setelah bayi lahir.

"Saat kita memberikan vaksin, kita berlomba-lomba dengan penyakitnya sendiri. Kalau virus masuk ke dalam tubuh bayi, siapa yang lebih cepat? Jadi kita harus lebih cepat ngasihnya, jangan tunggu 24 jam," ujar dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastroenterohepatologi dari RSCM Hanifah Oswari di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Jika terlambat, virus bisa dengan cepat masuk ke organ hati. Saat dewasa, bayi tersebut akan lebih berisiko menderita sirosis hati hingga kanker hati. Risiko tersebut lebih tinggi pada bayi dibanding orang yang baru terinfeksi hepatitis B saat dewasa. Saat dewasa, kemungkinan virus hepatitis B menjadi kronis hanya 5-10 persen.

Hanifah mengungkapkan, jika sudah terinfeksi hepatitis B dari bayi, hanya 10 persen kemungkinan untuk sembuh. "Bayi yang terinfeksi hepatitis B, 25 persen meninggal saat dewasa akibat infeksi ini," lanjut Hanifah.

Hanifah pun mengingatkan pentingnya skrining hepatitis B pada ibu hamil. Jika ibu positif, bayi bisa tertular saat dalam kandungan dan 70-90 persen tertular saat lahir.

"Saat ini, imunisasi hepatitis ditambah imunoglobulin untuk bayi yang lahir dari ibu hepatitis B. Ini untuk memotong rantai penularan hepatitis B," jelas Hanifah.

Pemberian vaksin dan imunoglobulin Hepatitis B atau imunisasi pasif dilakukan secara bersamaan saat bayi baru lahir. Kemudian, vaksinasi hepatitis B dosis berikutnya sesuai jadwal. Pemberian vaksin dan imunoglobulin tersebut dapat mencegah penularan dari ibu ke bayi dengan tingkat keberhasilan mencapai 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau