Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengkur Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Kesehatan

Kompas.com - 15/09/2015, 09:00 WIB
KOMPAS.com - Banyak orang yang mendengkur dalam tidurnya. Suara keras yang timbul saat mendengkur sering dianggap sebagai tanda nyenyaknya tidur.

Para ilmuwan belum mengetahui mengapa manusia bisa mendengkur, tetapi dari sudut pandang evolusi, ada dugaan suara keras saat mengorok adalah mekanisme alami untuk menakut-nakuti hewan buas saat nenek moyang manusia tidur di alam liar.

Suara dengkuran sebenarnya berasal dari belakang mulut atau bagian uvula. Otot-otot pada bagian belakang mulut dan tenggorokan menjadi lebih lemas saat kita tidur. Dalam keadaan lemas yang berlebihan, otot akan menghalangi saluran napas.

Saat bernapas, langit-langit lunak dan uvula akan bergetar dan menyentuh bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan suara getaran. Ada banyak kondisi yang memicu ngorok, mulai dari lemak berlebih di sekitar leher, posisi tidur tertentu, sampai sleep apnea (henti napas saat tidur).

Berikut adalah 5 hal seputar ngorok yang perlu Anda tahu:

1. Penanda gangguan kesehatan dan perilaku
Merokok dapat menjadi tanda awal adanya gangguan pembuluh darah dan jantung. Pada anak-anak, mengorok bisa jadi penanda adanya gangguan perilaku di masa depan. Anak yang merokok cenderung mengalami hiperaktif dan masalah emosional seperti kecemasan dan depresi.

2. Tidak bisa ngorok di luar angkasa
Tidak adanya gravitasi di luar angkasa membuat seorang astronot jarang mendengkur saat tidur. Tidak ada gravitasi membuat obstruksi saluran napas juga tidak ada.

3. Suara mendengkur bisa sangat keras
Suara orang yang sedang ngorok bisa mencapai 92 desibel atau setara dengan suara mesin bor. Tetapi dalam sebuah berita di Daily Mail disebutkan ada seorang wanita yang suara dengkurannya lebih keras dari itu. Wanita berusia 60 tahun itu mengorok setiap malam dengan suara mencapai 111,6 desibel atau 8 desibel lebih tinggi dibanding suara pesawat yang terbang rendah.

4. Risiko persalinan
Wanita yang mengorok tiga atau empat malam dalam seminggu beresiko besar melahirkan dengan operasi caesar dan bayi berat lahir rendah. Ini karena mereka juga biasanya beresiko tekanan darah tinggi dan preeklampsi.

5. Merenggangkan hubungan
Memiliki pasangan yang hobi mendengkur tentu membuat kita sulit tertidur nyenyak. Tak heran jika banyak pasangan yang memilih tidur dalam kamar terpisah karena tak mau tidurnya terganggu suara ngorok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau