KOMPAS.com - Siapa yang tak suka makanan yang dibakar atau dipanggang? Berbagai makanan barbecue sangatlah menggoda, namun yang sering kita lupakan adalah bentuk makanan yang hitam dan berkerak akibat api. Tahukah kita bahwa hal tersebut berbahaya? Bahkan tak jarang kita mendengar bahwa makanan yang dibakar dapat menyebabkan kanker, benarkah?
Sebuah kajian menemukan bahwa, dua jenis senyawa penyebab kanker dapat terbentuk selama pemanggangan, yaitu hidrokarbon polisiklik aromatic (PAH) dan amina heterosiklik (HCA).
PAH terbentuk di dalam asap dan ditemukan di permukaan daging dan sulit dihilangkan, biasanya harus menggunakan pengerikan dan inilah yang sering kita lihat. Sedangkan HCA disebabkan oleh dimasaknya daging di bawah suhu tinggi dan HCA ditemukan di dalam daging. Selain itu, HCA juga dapat terbentuk akibat penggorengan atau oven, dan pemanggang.
Bagi kita penikmat makanan barbecue tak perlu khawatir, karena kita dapat menyiasati cara memasak untuk meminimalkan risiko kanker.
1. Rendam terlebih dulu bahan dalam cairan perendam.
2. Memasak (merebus) sebelum dipanggang. Ini akan mengurangi kontak dengan panas tinggi dan dapat menghilangkan lemak. Sehingga, lebih sedikit lemak yang menetes saat dipanggang yang akan membentuk asap.
3. Sering membolak-balik makanan yang dipanggang.
4. Memasak dengan suhu rendah.
5. Jangan memasak langsung di atas arang.
6. Batasi penggunaan penutup panggangan untuk mengurangi pemasakan di dalam asap.
7. Hilangkan bagian yang hitam di permukaan daging sebelum dikonsumsi.
Nah, jadi pernyataan bahwa makanan yang dibakar menyebabkan kanker memang benar. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai dalam memilih dan mengolah makanan yang akan dikonsumsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.