Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2015, 11:45 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Menjadi orang nomer satu dari sebuah negeri adidaya seperti Obama pasti tidak mudah dan penuh stres. Rambut Presiden AS ini dibandingkan ketika dilantik tampak dipenuhi uban. Orang-orang di usia 40 dan 50-an pun sejatinya juga mengalami ini.

"Dari cara manusia dirancang, rambut kita didisain untuk berwarna selama 45 atau 50 tahun," kata Dr. Tyler Cymet, kepala edukasi klinis American Association of Colleges of Osteopahic Medicine.

Sementara masih ada debat mengenai mekanisme penyebab rambut kehilangan pigmennya, sebagian besar ahli setuju rambut beruban ada hubungannya dengan sel pemroduksi warna di kulit kepala yang disebut melanosit yang mulai tidak berfungsi. Demikian menurut Dr. Adam Friedman, associate professor dermatologi dari George Washington University.

Baca juga: Cegah Gagal Ginjal, Ini 5 Jenis Ikan yang Disarankan

Rata-rata pada orang kulit putih, tidak berfungsinya melanosit di kulit kepala itu dimulai sekitar usia 35 ditambah atau dikurang 10 tahun bergantung gen dalam tubuh. Proses itu dimulai agak lambat pada orang Afrika Amerika.

Rambut kita tumbuh, menghiasi rambut dan rontok sesuai siklus yang berakhir dari beberapa tahun hingga sepuluh tahun. Sekali muncul rambut beruban, lebih banyak lagi uban muncul dalam siklus pertumbuhan rambut baru.

"Secara khas, jika rambut separuh beruban, rambut Anda akan hampir semuanya beruban di akhir siklus berikutnya," kata Cymet.

Baca juga: Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Dan benar, stres berperan dalam pembentukan uban. "Ada bukti stres dapat memperpendek durasi siklus rambut yang akan mempercepat penyebaran rambut beruban," kata Cymet. Stres juga menciptakan peradangan sistemik yang dapat mematikan sel-sel pemroduksi pigmen.

"Anda melihat orang-orang muda dengan penyakit otoimun memiliki rambut beruban. Inflamasi mematikan sel-sel melanosit," kata Friedman.

Singkatnya, rambut mungkin secara alami mulai beruban sekitar usia 30 dan 40-an bergantung DNA. Dan jika kita terus menerus mengalami stres, peradangan akan mempercepat transformasi rambut menjadi abu-abu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Health
Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bali "Blackout", PLN: Dipicu Kabel Bawah Laut yang Rusak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau