KOMPAS.com - Penelitian membuktikan, bahwa bersyukur tidak hanya dapat membuat suasana hati menjadi nyaman, tapi juga dapat menyehatkan jantung.
Sikap mental yang positif akan memberi manfaat kesehatan bagi jantung Anda. "Sikap mental yang baik seperti selalu bersyukur akan mengurangi level depresi, stres dan kecemasan yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Paul Mills, seorang profesor kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat di University of California San Diego School of Medicine.
Selama beberapa dekade, Mills melakukan penelitian mengenai hubungan antara perilaku baik dengan kesehatan jantung.
Mills merekrut 186 pria dan wanita yang rata-rata berusia 66 tahun. Di usia itu, seseorang telah banyak makan asam-garam kehidupan, telah banyak menerima sakit hati dan stres yang membahayakan jantung.
Para partisipan diminta mengisi kuesioner, mengenai seberapa besar rasa syukur mereka terhadap orang-orang, tempat-tempat yang mereka kenal dan seluruh kehidupan mereka.
Ketika Mills melakukan tes darah untuk mengukur peradangan, respon alami tubuh terhadap cedera, atau penumpukan plak di arteri, dia menemukan tingkat inflamasi yang lebih rendah pada partisipan yang memiliki sikap lebih banyak bersyukur ketimbang menyesali kehidupan mereka.
Tingkat inflamasi yang lebih rendah adalah indikasi kesehatan jantung yang lebih baik.
Selanjutnya, Mills melakukan studi lanjutan kecil. Dia menguji 40 pasien penyakit jantung dan mencatat indikasi biologis penyakit jantung, seperti peradangan dan irama jantung. Kemudian setengah dari pasien diminta untuk menulis tentang dua atau tiga hal yang mereka syukuri, hampir setiap hari selama seminggu.
Selain itu, para partisipan menulis tentang segala sesuatu yang mereka miliki, mulai dari anak-anak, pasangan, teman, hewan peliharaan, perjalanan, pekerjaan dan bahkan makanan yang lezat.
Setelah dua bulan, Mills menguji ulang 40 partisipan tersebut. Mills menemukan, bahwa aktivitas menulis jurnal mengenai rasa syukur mereka terhadap kehidupan, membuat tingkat peradangan berkurang dan irama jantung membaik.
Ketika Mills membandingkan risiko penyakit jantung para partisipan antara sebelum dan setelah menulis jurnal selama dua bulan, dia menemukan ada penurunan risiko yang cukup signifikan.
"Fokuslah pada apa yang Anda miliki, bukan kepada apa yang tidak Anda miliki. Itu akan membantu Anda bersyukur. Rasa syukur akan membantu kita mengelola emosi dan menjaga jantung kita tetap sehat," ujar Mills.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.