Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2016, 21:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Tangan robot yang diciptakan I Wayan Sumardana alias Sitawan yang diklaim untuk membantu pergerakan tangannya yang lumpuh karena stroke tengah menjadi perbincangan. 

Namun, sebenarnya, penggunaan robot untuk membantu terapi pasien stroke bukan hal yang baru. Di dunia, cukup banyak ilmuwan yang mengembangkan terapi robotik untuk memulihkan pasien pasca pengobatan stroke.

"Memang sudah ada penggunaan robotik untuk fisioterapi itu pada pasien pascastroke," ujar  ahli saraf dan juga ahli saraf intervensi, Dr. Fritz Sumantri Usman Sr, SpS, FINS kepada Kompas.com, Sabtu (23/1/2016).

Seperti dikutip dari The New England Journal of Medicine, Ilmuwan dari Brown University di Amerika Serikat pernah memperkenalkan alat bernama MIT-Manus untuk melatih bagian lengan atas yang lumpuh akibat stroke.

Robot akan membantu pasien untuk melakukan gerakan tangan. Peneliti melibatkan sejumlah pasien stroke untuk menjalani terapi robotik. Hasilnya, kemampuan gerak pasien stroke tersebut meningkat.

Baru-baru ini, ilmuwan di University of Hertfordshire juga mengembangkan sarung tangan robot untuk rehabilitasi pasien pascastroke. Alat tersebut dinamakan Supervised Care and Rehabilitation Invoving Personal Tele-robotics (SCRIPT) yang bisa digunakan untuk membantu menggerakkan bagian tangan hingga lengan pasien.

Fritz mengatakan, sejumlah mahasiswa di Indonesia pun tengah mengembangkan robot untuk membantu pergerakan manusia. Salah satunya, mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara (Binus) yang mengembangkan kursi roda untuk menggerakkan bagian tubuh dengan sinyal otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau