KOMPAS.com - Wanita hamil dengan kanker kulit melanoma lebih berisiko meninggal dunia ketimbang wanita yang tidak hamil dengan kondisi serupa, hasil dari sebuah studi baru yang dirilis dalam Journal of American Academy of Dermatology pada 20 Januari lalu.
Para peneliti menemukan, wanita di dalam studi yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau dalam jangka waktu satu tahun setelah melahirkan didapati lima kali lebih mungkin meninggal dunia akibat kanker kulit ketimbang wanita yang tidak hamil dengan melanoma.
Selain itu, wanita dengan kehamilan muda dengan melanoma, hampir tujuh kali lebih mungkin mengalami metastasis, yaitu penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
Mereka juga sembilan kali lebih mungkin untuk memiliki kekambuhan kanker selama 7,5 tahun ke depan.
"Ketika melihat data yang kami dapat, kami terkejut bahwa ada kemungkinan kematian yang lebih tinggi, kemungkinan metastasis, serta potensi kekambuhan kanker di kalangan wanita hamil,” kata penulis studi Dr Brian Gastman, ahli bedah plastik di Cleveland Clinic.
Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisa 462 wanita dengan melanoma berusia kurang dari 50 tahun.
Di antara mereka, ada 41 wanita yang telah didiagnosa dengan melanoma saat mereka hamil atau dalam waktu satu tahun setelah mereka melahirkan.
Dalam kelompok tersebut, 20 persen wanita meninggal dunia karena melanoma, sedang wanita yang tidak hamil dan meninggal akibat melanoma hanya berjumlah 10 persen.
Selain itu, 25 persen wanita yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, kanker lebih cepat menyebar ke bagian tubuh lain, dan kondisi tersebut hanya terjadi pada 12,7 persen wanita yang tidak hamil.
Dan sekitar 12,5 persen wanita yang didiagnosis dengan melanoma selama atau setelah kehamilan juga mengalami kambuhnya melanoma selama 7,5 tahun ke depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.