Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2016, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kini gadget bukan hanya bagian dari orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan, di era digital sekarang ini, orangtua seakan justru mengenalkan gadget sedini mungkin pada anak. Ini terlihat dari banyaknya orangtua yang memfasilitasi gadget untuk anaknya yang berusia balita. Padahal, pemakaian gadget yang tak dibatasi pada anak bisa menyebabkan adiksi.

Menurut Elizabeth T. Santosa, Psikolog Pendidikan dan Anak, ada tiga tanda anak adiksi gadget, yaitu tantrum saat diminta berhenti bermain gadget, tidak merespon panggilan saat sedang bermain gadget, dan jika sudah sekolah, nilai akademisnya menurun.

“Orangtua harus punya power ketika anak sudah menunjukkan gejala adiksi. Salah satunya dengan menentukan aturan baru. Jangan takut anak tantrum dan sebagainya. Justru orangtua yang harus berani mengendalikannya,” ungkap psikolog yang akrab disapa Lizie saat peluncuran buku Screen Time karya Tascha Liudmilla di Rumah Baca Kerinci, Jakarta (16/2).

Dikatakan Lizie, ada dua faktor yang bisa menyebabkan anak berlama-lama screen time, yaitu orangtua yang tidak sadar mengabaikan anak, karena sibuk dengan gadget-nya sendiri dan orangtua yang kurang memahami bahaya paparan layar elektronik.

Bahkan, maraknya pemakaian gadget pada anak-anak, membuat American Academy of Pediatrics merilis rekomendasi penggunaan gadget pada 2011 lalu, agar bayi berusia di bawah dua tahun sama sekali tidak boleh menonton televisi dan untuk anak yang berusia lebih besar, disarankan hanya boleh screen time maksimal dua jam per hari.

Dalam kesempatan yang sama, Tascha Liudmilla, penulis buku Screen Time mengungkapkan, dirinya berharap melalui buku tesebut dapat mengenalkan pada anak-anak perilaku penggunaan gawai yang baik tanpa mengabaikan keluarga dan orang di sekitarnya. Meski gawai adalah bagian dari aktivitas sehari-hari, terutama pada orang dewasa, setidaknya waktu pemakaian dibatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau