Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyanyi Prince Derita Epilepsi sampai Cedera Tulang Panggul

Kompas.com - 23/04/2016, 16:00 WIB

KOMPAS.com — Kematian bintang pop Prince masih menyisakan pertanyaan bagi para penggemarnya dan juga media. Saat ini, pihak berwenang memang masih menyelidiki penyebab kematian vokalis berusia 57 tahun itu.

Perwakilan pihak Prince mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir, ikon musik ini menderita flu. Akibat penyakitnya ini, ia membatalkan dua konser di Atlanta sekitar awal April.

Prince sempat ngotot untuk tampil pada 14 April, tetapi penyakitnya bertambah parah karena ia harus naik pesawat ke tempat acara. Bahkan, pesawatnya mendarat darurat karena penyanyi ini harus dilarikan ke rumah sakit. Prince akhirnya dirawat selama 3 jam sebelum diperbolehkan pulang.

Penyanyi yang sering tampil nyeleneh ini mulai membuka rahasia penyakitnya pada tahun 2009. Dalam sebuah wawancara, ia berterus terang menderita epilepsi sejak lahir.

"Saya tak pernah mengungkapkan ini sebelumnya, tetapi saya terlahir dengan epilepsi. Sejak kecil saya sering kejang. Ayah dan ibu saya tidak tahu bagaimana menghadapi penyakit saya, tetapi mereka telah melakukan yang terbaik," kata Prince.

Ia mengatakan, karena sering diejek oleh teman-teman sekolahnya, ia pun mulai senang tampil mencolok.

"Saya harus menghadapi banyak hal, diejek di sekolah dan di awal karier saya berusaha menutupinya dengan tampil mencolok dan paling heboh," kata peraih penghargaan Oscar untuk kategori Lagu Asli Terbaik di film Purple Rain ini.

Pada ajang Grammy 2013, Prince tampil ke panggung dengan tongkat. Penampilannya itu seolah membuktikan rumor yang mengatakan tulang panggulnya bermasalah karena ia banyak menari selama satu dekade.

Media juga memberitakan Prince butuh operasi pengganti tulang panggul, sementara yang lain mengatakan ia sudah melakukannya.

Meski begitu, ada dugaan Prince menolak operasi karena agamanya melarang. Sejak tahun 2001, Prince dikabarkan jadi penganut Jehovah Witness yang antara lain melarang transfusi darah dan beberapa tindakan medis lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau