Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Kasus Penyakit Tiroid di Daerah Kepulauan

Kompas.com - 22/05/2016, 16:37 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Walaupun tinggal di daerah kepulauan dekat dengan air laut, kebutuhan iodine belum tentu tercukupi. Sehingga, penduduk yang berada di kepulauan masih sangat riskan terkena penyakit tiroid, terutama wanita dan bayi.

Head of Emergency Siloam Hospital Buton, dokter Erni Murdaningsih, ketika memberikan Seminar Kesehatan tentang Screening Kesehatan Untuk Wanita di Rumah Sakit Siloam Buton, Sabtu (21/5/2016), mengatakan, masih banyak kasus penyakit tiroid pada wanita dan bayi di daerah kepulauan.

“Kadang orang berpikir bahwa di daerah kepulauan sudah tercukupi kebutuhan iodinenya. Sehingga, penduduk berpikir tidak akan terkena penyakit gondok dan segala macamnya. Berdasarkan penelitian, daerah kepulauan justru lumayan banyak insiden terjadinya penyakit tiroid,” kata Erni.

Hipotiroid merupakan salah satu masalah hormon yang sering terjadi pada wanita hamil. Masalah homon ini akan berdampak langsung bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Salah satu dampak kelainan tiroid adalah bayi lahir dengan keterbelakangan mental.

“Untuk ibu-ibu hamil screening yang biasa kita lakukan pada saat hamil salah satunya adalah tiroid. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada ibu dan bayi,” ucap Erni.

Dampak tiroid bagi wanita hamil adalah anemia, keguguran, pendarahan, hipertensi, hingga kelahiran prematur. Sedangkan pada bayi jangka panjangnya, akan mengalami gangguan pertumbuhan dan keterbelakangan mental.

“Karena itu screening tiroid ini sangat penting bagi wanita hamil dan juga bayi yang baru dilahirkan, jika ibu menderita gondok saat hamil, alangkah baiknya si bayi juga di screening tiroid,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com