JAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan makan seseorang berpengaruh lebih dominan pada terjadinya penyakit. Pola makan yang kurang sehat bisa membuat seseorang mengalami malnutrisi, istilah untuk orang yang kekurangan gizi atau pun kelebihan kalori sehingga kegemukan.
Dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengatakan, malnutrisi bisa dicegah dimulai dari keluarga.
"Penyakit yang berhubungan dengan gizi tentu obatnya adalah dunia terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga," kata Inge di Jakarta, Selasa (21/6/2016)/
Orangtua, terutama ibu, berperan penting dalam pemenuhan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan keluarga. Namun masih banyak orangtua yang tidak menyadarinya.
Menurut Inge, meski kini banyak ibu yang bekerja, sebaiknya tetap menyempatkan diri untuk memasak dan membekali anak-anak dengan makanan sehat.
"Makanan di rumah ada di tangan ibu. Ibu harus membuat keluarga jangan sampai berat badannya meningkat," kata Inge.
Inge mengatakan, orangtua bisa berpedoman pada "Piring Makanku" dalam menyediakan makanan. Misalnya, dalam sekali makan, isi piring harus bervariasi, meliputi karbohidrat, protein, serta, vitamin, hingga mineral. Porsi nasi pun seharusnya tak lebih banyak dari sayuran.
Kebiasaan makan sehat ini pun harus dibentuk dari keluarga. Inge mencontohkan, jika orangtua terbiasa makan sayur dan buah, anak pun bisa mengikuti kebiasaan sehat itu.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, satu dari tiga anak usia sekolah cenderung bertubuh pendek. Hal ini salah satunya karena kekurangan gizi menahun yang akan memengaruhi tumbuh kembang anak.
Selain itu, prevalensi obesitas pada populasi dewasa di Indonesia mencapai 13,5 persen. Obesitas bisa terjadi karena berlebihan makan makanan berlemak dan kurang aktivitas fisik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.