Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Buruk Jadi Penyebab Terbesar Kematian Dini

Kompas.com - 12/09/2015, 10:45 WIB
KOMPAS.com - Pola makan yang buruk merupakan penyebab terbesar kematian dini di seluruh dunia. Pola makan yang dianggap buruk itu antara lain tinggi daging dan minuman manis, serta kurang mengasup buah, sayuran, dan serelia utuh.

Memiliki pola makan yang tidak sehat dianggap menjadi penyebab kematian karena kebiasaan ini memicu penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Faktor-faktor yang dikaitkan dengan kematian prematur pada pria dan wanita di seluruh dunia antara lain tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, serta kadar gula darah tinggi. Tetapi, efek kumulatif dari pola makan yang buruk dianggap menjadi faktor risiko paling besar.

Penelitian The Global Burden Disease ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian prematur. Para peneliti meneliti 79 faktor risiko menggunakan data di 108 negara. Data yang dipakai tersebut berasal dari tahun 1990 - 2013.

"Faktor risiko terbesar kematian telah berubah secara signifikan sejak tahun 1990. Anak-anak kurang nutrisi dan air yang tidak bersih yang sebelumnya jadi penyebab kematian telah menurun drastis digantikan dengan kolesterol yang tinggi dan konsumsi alkohol," kata Dr.Christopher Murray, direktur The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang melakukan riset ini.

Selain itu juga ada perbedaan faktor risiko antara pria dan wanita. Merokok adalah masalah terbesar pria yang dikaitkan dengan 4,4 juta kematian. Untuk wanita, merokok adalah penyebab kematian nomer 6 yang berkontribusi pada 1,4 juta kematian.

Pada anak balita, masalah kesehatan yang bisa memperpendek umur mereka antara lain anak yang beratnya kurang, pertumbuhannya pendek, dan anak yang kurus karena kelaparan atau penyakit. Anak yang kurang nutrisi berkontribusi pada terjadinya 1,3 juta kematian di tahun 2013.

Pola makan yang buruk sejak anak-anak bisa terbawa sampai mereka dewasa. Selain itu pola makan yang tidak sehat juga bisa menyebabkan anak-anak kegemukan yang akan menyebabkan gangguan metabolisme dan perkembangan kognitif.

Sebaiknya anak sudah dibiasakan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Artinya, gizi yang masuk sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau