KOMPAS.com - Sebuah hasil survei mengungkap, jumlah orang yang setiap malam rutin tidur 8 jam semakin sedikit. Jadwal kerja yang sibuk, kemacetan di jalan, hingga godaan bermain gadget, membuat tidur menjadi prioritas nomer dua.
Dampak dari kurang tidur sebenarnya sudah banyak dibahas, mulai dari kelelahan, kurang konsentrasi, hingga obesitas.
Dalam studi terbaru disebutkan, durasi tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak, juga berpengaruh pada risiko seseorang menderita diabetes.
Tim peneliti menganalisis 800 orang sehat dari berbagai negara Eropa dan secara spesifik mencari tahu hubungan antara durasi tidur dan metabolisme glukosa.
"Pada pria, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, terkait dengan respons yang rendah pada sel tubuh terhadap insulin, mengurangi penyerapan glukosa, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko diabetes. Pada wanita, kaitan itu tidak diketahui," kata Femke Rutters, yang melakukan penelitian.
Durasi tidur yang dianggap cukup dalam penelitian ini adalah 7 jam setiap malam.
Jika kita kurang tidur, kita cenderung lebih bernafsu pada makanan tidak sehat, emosi tidak stabil, dan mengalami penurunan daya ingat dan konsentrasi. Sementara, jika kita tidur terlalu banyak, kita berpotensi mengalami nyeri punggung, diabetes, dan penyakit jantung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.