Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2016, 17:30 WIB

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya. Untuk itu keterampilan sosial seorang anak mesti diasah. Anak-anak butuh contoh dari orangtuanya agar ia juga pandai bersosialisasi.

Cara anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sangat bergantung pada pola asuh yang diterimanya. Bila orangtua sering membatasi interaksi anak atau menyuruh anak pilih-pilih teman, maka anak akan tumbuh menjadi anak yang sulit bergaul.

"Orangtua jadi penentu, karena ayah ibunya menjadi contoh pertama anak dalam bergaul sehat," kata Psikolog Anna Surti Ariani, dalam acara temu media bertajuk Lengkapi Nutrisinya, Jadikan Dunia Sahabatnya yang diadakan oleh SGM Eksplor di Jakarta (27/9/2016).

Orangtua bisa memberi contoh bersosialisasi dengan mengajak anak bicara dan mengungkapkan pikirannya, atau memperbanyak bertemu anak yang seusia. Pengalaman positif yang diterimanya akan membantu anak tidak takut bertemu orang baru.

Meski demikian, orangtua jangan memaksa anak bergaul. "Harus dipahami bahwa anak usia 1-3 tahun memang masih sulit berbagi dan tidak banyak bicara satu sama lain. Terkadang mereka juga takut bertemu orang baru," kata psikolog yang akrab disapa Nina ini.

Di usia 4-6 tahun, kemampuan emosi dan sosial anak semakin berkembang sehingga mereka lebih bisa mengontrol diri dan tidak meledak-ledak. Ciri lainnya adalah anak mulai senang humor dan berimajinasi, bisa bergiliran dan bekerja sama, serta sudah paham apa yang dirasakan teman lain.

Keterampilan sosial perlu dilatih karena merupakan salah satu modal dasar dalam kehidupan. Untuk menguasai keterampilan ini, awali dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya sehingga anak tumbuh sehat.

Anak yang sehat tidak gampang sakit dan memiliki perkembangan IQ yang baik. Dengan demikian anak lebih tahan menghadapi stres dan mampu mengatur emosinya.

Menurut Nina, anak yang punya keterampilan sosial baik akan lebih mudah diterima siapa pun, dapat menyelesaikan masalah, mampu mengasah berbagai keterampilan hidup lainnya, serta mengurangi kesulitan di sekolah.

"Pada akhirnya anak yang pandai bersosialisasi akan lebih menikmati hidup dan jadi anak bahagia," kata psikolog dari Universitas Indonesia ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com