Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2016, 14:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Kentut atau atau flatulensi normal terjadi pada setiap orang. Dalam sehari, seseorang bisa kentut sebanyak 10-20 kali. Tetapi, aroma kentut setiap orang bisa berbeda-beda.

Ada suara kentut yang sangat keras, tetapi tidak berbau. Ada pula yang nyaris tak terdengar suara kentutnya, tetapi aromanya sangat tidak enak, sehingga membuat orang-orang di sekitar langsung menutup hidung.

Ada penjelasan llmiah mengapa kentut berbau tidak sedap. Dr Myron Brand mengungkapkan, hal ini berkaitan dengan sistem pencernaan.

Menurut Myron, biasanya kentut lebih berbau karena karbohidrat yang dimakan tidak diproses dengan benar dalam sistem pencernaan. Ketika karbohidrat tidak cukup terserap di dalam usus, terjadi fermentasi oleh bakteri.

Beberapa orang juga mengeluarkan gas metana dan hidrogen sulfida (H2S) yang menyebabkan perut kembung dan kentut berbau seperti telur busuk. Kandungan tersebut, seperti H2S bisa dihasilkan dari minum wine, minuman berakohol yang terbuat dari fermentasi anggur.

"Minuman itu menciptakan aroma seperti telur busuk jika tidak dicerna dengan baik oleh tubuh," kata Myron.

Tak hanya itu, beberapa makanan yang menyehatkan juga bisa mengeluarkan aroma kentut sangat tidak sedap. Menurut Myron, kentut berbau tidak sedap umumnya bukanlah masalah serius.

Tak perlu menganggap kentut berbau sebagai sesuatu hal yang buruk karena itu adalah proses dari apa yang dilakukan bakteri dan makanan dalam saluran pencernaan.

Jika khawatir kentut terlalu sering dan sangat berbau, sebaiknya periksa ke dokter. Bisa jadi terdapat masalah pencernaan, seperti intoleransi laktosa, penyakit celiac, dan ada infeksi saluran pencernaan atau iritasi usus besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com