Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2016, 13:56 WIB

Karena tak mendapat manfaat kesehatan tidur, orang dengan gangguan irama sirkadian harus berusaha tidur sesuai jam tidur normal tiap hari. Salah satunya dengan menata pikiran.

Mereka yang sulit memulai tidur kerap berpikir bahwa mereka akan tetap sulit tidur hari berikut. Itu membuat saat waktu tidur tiba, mereka sulit tertidur.

Mereka juga kerap berpikir harus segera tidur agar bisa bangun lebih awal dan sesuai pedoman kesehatan tidur, tetapi itu kerap gagal. "Jangan memaksakan kehendak untuk tidur karena tidur butuh keikhlasan. Makin seseorang berpikir harus tidur, kian sulit dia tertidur," kata Astuti.

Karena itu, seseorang yang sulit tidur, termasuk gangguan irama sirkadian atau insomnia, dianjurkan pergi ke tempat tidur secara teratur tiap hari.

Jika lebih dari setengah jam di atas ranjang tetapi tak mengantuk, segera keluar kamar dan beraktivitas ringan hingga kantuk tiba dan kembali ke kamar tidur. "Tempat tidur hanya untuk tidur dan aktivitas seksual," ujarnya.

Cara lain, menghindari tidur siang lebih dari setengah jam. Fungsi tidur siang untuk istirahat, memulihkan tenaga dan konsentrasi, bukan pengganti waktu tidur malam yang kurang.

Andreas menambahkan, mereka yang punya gangguan tidur harus mulai berpikir mengutamakan kesehatan lewat tidur. Gangguan tidur memicu gangguan metabolisme sehingga mereka rentan terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes. "Makan sehat dan olahraga teratur saja tak cukup jika tidurnya tak cukup dan tak sehat," ucapnya.

Bagi warga kota dengan jam kerja hingga tengah malam, mereka tak perlu langsung tidur saat tiba di rumah. Mereka harus menciptakan suasana senyaman mungkin hingga kantuk datang. Jika itu rutin dilakukan, tidur dengan jam teratur bisa tercapai. Namun, lama tidur 7-8 jam sehari tak bisa ditawar.

Selain itu, konsumsi kafein, kopi, teh, dan cokelat harus diatur karena butuh 9-15 jam diproses tubuh. Adapun olahraga bisa dilakukan hingga 4-5 jam sebelum tidur.

(M ZAID WAHYUDI)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Desember 2016, di halaman 6 dengan judul "Tidur Pun Butuh Keikhlasan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau