KOMPAS.com - Rasa lapar timbul sebagai sinyal tubuh membutuhkan energi sehingga kita harus makan. Namun, dengan makanan yang tersedia setiap saat seperti sekarang, berapa banyak dari kita yang hanya makan ketika lapar?
Menurut pemikiran tradisional, kebiasaan makan saat perut tidak lapar bisa membuat kegemukan, karena kelebihan kalori akan disimpan dalam tubuh menjadi lemak.
Di luar soal berat badan, sebenarnya ada alasan lain yang lebih berbahaya mengapa kita sebaiknya membatasi asupan makanan, yaitu peningkatkan kadar gula darah.
Setiap kali kita makan, tubuh akan menghadapi lonjakan nutrisi (lemak, protein, dan karbohidrat alias gula). Sebagai respon, tubuh akan mengeluarkan perlindungan berupa hormon untuk menarik semua nutrisi itu dari peredaran darah dan membuatnya bermanfaat bagi tubuh, atau disimpan agar bisa dipakai saat diperlukan.
Dalam kondisi normal, kadar gula darah akan naik setelah makan, namun lonjakannya akan ditekan oleh hormon yang dikeluarkan organ pankreas itu, yakni insulin.
Jumlah gula setelah makan memiliki arti penting bagi kesehatan. Jika ada dua orang yang memiliki kadar gula darah sama, maka orang yang memiliki lonjakan gula darah lebih tinggi biasanya akan rentan terkena gangguan kesehatan.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari seberapa banyak kalori yang kita asup, kadar indeks glikemin makanan, metabolisme tubuh, dan kapan kita makan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh David Gal dari University of Illinois-Chicago, saat orang makan ketika perutnya tidak lapar, ia akan mengalami lonjakan gula darah lebih tinggi dibanding dengan saat makan ketika lapar walau jumlah kalorinya sama.
Kabar baiknya, jika kita makan saat level laparnya moderat, tubuh akan bekerja lebih baik menangani nutrisi yang masuk.
Memang hasil penelitian David Gal ini baru salah satu teori yang masih bisa dibantah oleh penelitian lain. Walau begitu, tak ada salahnya menunggu perut lapar untuk makan.
Jika Anda ingin ngemil saat lapar, pilihlah jenis makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti kacang-kacangan, buah yang tidak terlalu manis, atau yogurt rendah lemak. Pankreas Anda akan sangat berterima kasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.