Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2017, 19:41 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Masih banyak kepercayaan tradisional seputar menstruasi yang kita percaya hingga kini. Misalnya, kita dianjurkan tidak banyak berkegiatan saat menstruasi. Atau, darah menstruasi adalah darah kotor sehingga jika itu keluar artinya tubuh menjadi bersih kembali, dan masih banyak mitos lainnya.

Namanya mitos, tentu tidak ada bukti ilmiahnya. Sebagai wanita modern, tentu Anda ingin tahu mitos mana saja yang tak perlu dipercaya dan fakta ilmiah di balik mitos-mitos itu. Inilah lima mitos seputar menstruasi yang tak perlu Anda percaya.

1. Cara tubuh membersihkan dirinya sendiri

"Kesalahpahaman paling umum yang saya dengar adalah bahwa menstruasi adalah cara yang sehat bagi tubuh untuk 'membersihkan' dirinya sendiri setiap bulan. Ini terdengar indah, dalam teori, tetapi palsu, "kata Maria Sophocles, M.D., dokter kebidanan dan kandungan dan direktur Women’s Healthcare of Princeton.

Menstruasi menandai akhir dari rutinitas bulanan Rahim, di mana lapisan jaringan rahim tumbuh sebagai persiapan akan kehadiran embrio.

Jika tak ada embrio yang hadir, jaringam ini luruh bersama darah dan kita menyebutnya menstruasi.

2. Periode menstruasi yang berat akan berlangsung sampai menopause

Ada masa-masa ketika periode menstruasi terasa sangat berat. Perut kram dan darah yang keluar sangat deras. Tapi, bukan berarti Anda harus menanggung hal ini sampai menopause, kata Sophocles.

"Periode menstruasi yang berat bisa menjadi tanda ada sesuatu yang serba pada tubuh Anda. Bicaralah dengan dokter jika Anda harus memakai sembilan pembalut dalam sehari saat periode menstruasi.”

3. Harus mengurangi porsi olahraga

Jangan ragu untuk berolahraga sama seperti saat Anda tidak menstruasi. "Bergerak melompat tidak akan memengaruhi periode menstruasi Anda, dan menstruasi tidak terlalu memengaruhi kemampuan latihan selain ketidaknyamanan, kecuali Anda merasakan kram yang sangat," kata Sophocles.

Bahkan, penelitian mengatakan bahwa berolahraga dapat mencegah PMS (premenstrual syndrome). Untuk mencegah PMS secara maksimal, berlatihlah dengan intensitas sedang selama 150 menit atau intensitas tinggi selama 75 setiap minggu, termasuk dua hari dari latihan kekuatan, demikian rekomendasi Department of Health and Human Services Office of Women’s Health.

4. Jangan berenang di laut

"Hiu tertarik pada darah termasuk darah menstruasi. Tapi, kenyataannya, angka serangan hiu lebih banyak dialami pria dibanding wanita dengan rasio 9: 1," kata Sophocles.

Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa wanita yang sedang menstruasi mengalami insiden serangan hiu yang lebih tinggi dibanding orang lainnya.

"Saran saya, jika Anda tetap khawatir, tetaplah berenang tapi kolam renang. Tidak ada alasan Anda menghentikan hobi yang sehat karena alasan menstruasi," tambah Sophocles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau