Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2017, 16:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Derita menstruasi sering membuat wanita ingin berbaring saja di tempat tidur sambil ngemil sekantung keripik kentang, ditemani kompres hangat di perut.

Tapi, berdiam diri dan keripik kentang tidak bisa membantu meringankan derita menstruasi, sedangkan olahraga bisa. Inilah yang perlu Anda ketahui mengenai olahraga saat periode menstruasi.

Jenis latihan adalah penting

"Latihan intensitas tinggi dapat mendorong pelepasan lebih banyak hormon endorfin. Endorfin adalah hormon yang membuat Anda merasa lebih nyaman," kata Alyse Kelly-Jones, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di Novant Health Mintview.

Endorfin membantu mengurangi rasa sakit dan menyingkirkan prostaglandin. Prostaglandin adalah zat kimia yang diproduksi selama menstruasi (dan ketika Anda cedera) yang dapat menyebabkan peradangan, kontraksi otot, nyeri, dan demam.

Jadi, semakin banyak endorfin yang Anda lepaskan, semakin sedikit nyeri yang Anda rasakan.

Kardio lebih baik dari latihan kekuatan

Jika tujuan Anda adalah untuk mengurangi nyeri, maka sebaiknya Anda lebih fokus pada treadmill ketimbang barbel.

Penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi langsung antara kapasitas aerobik dan keparahan gejala PMS. Saat latihan aerobik ditingkatkan, gejala PMS turun.

Berbeda dengan latihan kekuatan, peneliti tidak melihat adanya korelasi yang kuat antara gejala PMS dengan latihan kekuatan.

Berolahraga tidak akan mengurangi jumlah darah yang keluar tapi...

Biasanya, hari-hari pertama menstruasi adalah saat yang terberat dan darah yang keluar lebih banyak dari hari-hari berikutnya.

Jika Anda tidak terbiasa berolahraga rutin, berolahraga saat haid tidak akan membantu mengurangi volume darah yang keluar. Tetapi, menurut Kelly-Jones, olahraga teratur dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setiap bulannya.

Ketika kadar lemak berkurang (karena Anda rajin berolahraga), kadar hormon estrogen juga turun. Estrogen adalah hormon yang merangsang pertumbuhan rahim.

Dengan kata lain, olahraga teratur sama dengan jumlah lemak yang lebih sedikit. Lemak yang lebih sedikit sama dengan estrogen juga lebih sedikit. Estrogen lebih sedikit, sama dengan darah menstruasi yang keluar lebih sedikit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com