Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering jadi Jamu, Ini Bahaya Fatal Minum Ramuan Darah Ular Kobra

Kompas.com - 21/12/2019, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Ramuan diseduh dalam gelas yang sebelumnya disterilkan dengan menggunakan swab steril untuk diketahui cemarannya.

Setelah itu, masing–masing sampel ramuan jamu dimasukkan ke dalam tabung steril untuk dilakukan pengujian selanjutnya.

Hasil isolasi dari masing–masing penjual tampak bahwa sampel penjual di Bantul, cemaran Staphylococcus aureus dari darah segar dan ramuan jamu masing–masing 20 persen (1 dari 5 sampel positif tercemar), sedangkan untuk gelas tidak ditemukan cemaran.

Sementara sampel dari penjual di Prambanan tidak ditemukan cemaran Staphylococcus aureus pada darah segar, namun untuk ramuan jamu ditemukan 1 dari 5 sampel (20 persen) dan untuk gelas ditemukan 2 dari 5 sampel positif tercemar Staphylococcus aureus (40 persen).

Kesimpulannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya cemaran Staphylococcus aureus pada darah ular kobra sebelum maupun sesudah diramu.

Jumlahnya memang tergolong lebih kecil dari batas maksimal yang dipersyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan pangan yaitu 10.

Penyebab darah segar terdeteksi Staphylococcus aureus kemungkinan karena ular telah terinfeksi bakteri ini.

Sementara apabila tubuh manusia terinfeksi Staphylococcus aureus baik itu ringan atau tinggi, keselamatan jiwanya dapat terancam.

Menyerang kulit

Bakteri Staphylococcus aureus ini cenderung menginfeksi kulit dan sering menyebabkan abses.

Abses merupakan penumpukan nanah pada satu daerah tubuh, meskipun juga dapat muncul pada daerah yang berbeda.

Selain itu, bakteri ini bisa juga menginfeksi hampir semua bagian di dalam tubuh, terutama katup jantung (endokarditis) dan tulang (osteomielitis).

Staphylococcus aureus diketahui melakukan migrasi melalui aliran darah yang sering disebut fase bakterimia.

Sementara itu, melansir dari Health Line, gejala keracunan makanan mengandung Staphylococcus aureus mirip dengan kasus gastroenteritis yang parah atau radang saluran pencernaan.

Baca juga: Hoaks, Bawang Merah Bisa Tangani Gigitan Ular Kobra

Gejala itu dapat muncul dengan cepat, kadang-kadang hanya dalam 30 menit setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri ini.

Beberapa gejala yang mungkin muncul apabila keracunan bakteri ini, yakni:

  • Diare
  • Muntah
  • Mual
  • Kram perut

Perawatan

Apabila terserang bakteri Staphylococcus aureus, seseorang biasanya harus melakukan perawatan dengan istirahat cukup dan meningkatkan asupan cairan.

Tetapi beberapa orang mungkin akan membutuhkan bantuan medis.

Serangaan bakteri ini berbahaya terutama pada anak kecil, bayi, orang tua dan orang yang terinfeksi HIV.

Dalam kasus yang parah, Anda mungkin perlu mengakses layanan kesehatan di rumah sakit untuk observasi dampak serangan Staphylococcus aureus agar tidak sampai terjadi komplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com