KOMPAS.com - Antibiotik adalah obat yang kerap diresepkan dokter ketika tubuh terserang infeksi bakteri.
Obat ini bekerja dengan menghentikan bakteri bereproduksi atau membunuhnya. Meski demikian, obat ini tidak dapat digunakan untuk membunuh virus.
Jadi, antibiotik tidak dapat digunakan untuk melawan penyakit seperti pilek dan flu.
Antibiotik yang pertama kali diciptakan adalah penisilin, seperti ampisilin dan amoksilin. Antibiotik juga hadir dalam berbagai bentuk, baik tablet, kapsul, cairan, krim dan salep.
Sebenarnya, bagaimana cara kerja antibiotik dalam melawan infeksi bakteri?
Melansir laman Healthline, antibiotik melawan infeksi bakteri baik dengan membunuh atau memperlambat dan menghentikan pertumbuhannya.
Hal tersebut dilakukan dengan menyerang dinding atau melapisi bakteri di sekitarnya,
mengganggu reproduksi bakteri, dan menghalangi produksi protein pada bakteri.
Baca juga: Ada Apa di Balik Alasan Pembatasan Penggunaan Antibiotik?
Antibiotik mulai bekerja segera setelah kita meminumnya. Namun, efeknya akan terasa selama dua hingga tiga hari.
Namun, seberapa cepat antibiotik bisa menyembuhkan total infeksi bakteri sangat bervariasi, tergantung pada jenis infeksi yang kita alami.
Sebagian besar antibiotik harus diminum selama tujuh hingga 14 hari.
Dokter akan menentukan jangka waktu perawatan terbaik dan jenis antibiotik yang tepat untuk Anda.
Meskipun kita mungkin merasa lebih baik setelah beberapa hari perawatan, jangan berhenti mengonsumsi antibiotik lebih awal tanpa terlebih dahulu tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kita mengalami resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk melawan efek dari antibiotik.
Hal ini terjadi karena bakteri beradaptasi terhadap obat, sehingga mengurangi efektivitas obat, bahan kimia, atau agen lainnya yang dirancang untuk menyembuhkan atau mencegah infeksi.