Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kopi Instan Buruk untuk Kesehatan?

Kompas.com - 14/05/2020, 03:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Minum kopi memang bisa menjadi solusi saat tubuh merasa mengantuk atau tak berenergi.

Sayangnya, manfaat tersebut tak bisa kita dapatkan secara optimal jika kita mengonsumsi kopi instan.

Kopi instan memang lebih praktis, murah, dan cara pembuatannya pun tak membutuhkan waktu lama dari pada kopi biasa.

Namun, di dalam kopi instan terdapat zat yang bisa membahayakan kesehatan.

Kopi instan mengandung akrilamida yang sangat tinggi. Zat kimia tersebut terbentuk ketika proses pemanggangan biji kopi.

Baca juga: Kopi Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?

Bahan kimia ini juga biasa ditemukan di berbagai makanan, asap, barang-barang rumah tangga, dan produk perawatan pribadi.

Kandungan akrilamida dalam kopi instan kopi instan bisa dua kali lebih besar daripada kopi biasa.

Paparan akrilamida yang berlebihan dapat merusak sistem saraf dan meningkatkan risiko kanker.

Mengenal akrilamida

Akrilamida adalah senyawa kristal berwarna putih dan tidak berbau. Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk untuk membuat plastik dan mengolah air limbah.

Awalnya, ilmuwan menemukan zat ini pada asap rokok, produk perawatan pribadi dan barang-barang rumah tangga.

Pada tahun 2002, ilmuwan Swedia juga menemukannya dalam berbagai makanan, termasuk makanan yang dipanggang dan kopi instan.

Para ilmuwan percaya akrilamida dalam makanan terbentuk ketika gula dan asam amino dipanaskan di atas suhu 120 derajat celcius.

Pada kopi, zat ini terbentuk ketika biji kopi dipanggang.

Akrilamida dalam kopi instan

Riset 2013 yang menganalisis 42 sampel kopi, termasuk 11 kopi instan dan tiga kopi reguler.

Dalam riset tersebut, peneliti menemukan kandungan akrilamida dalam kopi instan 100 persen lebih banyak daripada kopi reguler.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau