Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2020, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis


KOMPAS.com – Apakah Anda pernah merasakan nyeri dada hingga menjalar ke bahu, lengan, leher, rahang atau punggung?

Jika pernah, bisa jadi Anda saat itu tengah mengalami angina.

Melansir Mayo Clinic, angina adalah nyeri dada yang disebabkan ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya akan oksigen.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Gejala angina termasuk nyeri dada dan ketidaknyamanan yang mungkin bisa digambarkan sebagai tekanan, remasan, rasa terbakar, atau rasa penuh di dada.

Ketidaknyamanan juga dapat terjadi di bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung.

Nyeri angina bahkan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan.

Gejala lain yang mungkin terjadi dengan angina meliputi:

  • Pusing
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sesak napas
  • Berkeringat

Lantas, apakah angina berbahaya?

Perlu dipahami bahwa angina bukanlah suatu penyakit.

Merangkum American Heart Association, angina termasuk kondisi yang patut diwaspadai karena bisa berbahaya.

Pasalnya, angina adalah gejala dari masalah jantung yang mendasari, biasanya penyakit jantung koroner (PJK).

Memang ada banyak jenis angina yang dapat terjadi, termasuk angina stabil, angina tidak sabil, angina mikrovaskuler, dan angina Prinzmetal atau angina varian.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Tapi, semuanya tersebut biasanya terjadi karena satu atau lebih arteri koroner menyempit atau tersumbat, disebut juga iskemia.

Angina stabil adalah bentuk angina yang paling umum.

Jenis angina ini biasanya terjadi ketika Anda memaksakan diri dan pergi dengan istirahat.

Misalnya, nyeri yang muncul saat Anda berjalan menanjak atau saat cuaca dingin mungkin adalah angina.

Berkembang saat jantung Anda bekerja lebih keras.

Karakteristik angina stabil lainnya, yakni:

  • Biasanya bisa diprediksi dan rasa sakitnya biasanya mirip dengan jenis nyeri dada yang pernah Anda alami sebelumnya
  • Berlangsung dalam waktu singkat, mungkin lima menit atau kurang
  • Hilang lebih cepat jika Anda istirahat atau menggunakan obat angina

Baca juga: Ciri Nyeri Dada yang Mengarah pada Gejala Penyakit Jantung Koroner

Tingkat keparahan, durasi, dan jenis angina dapat bervariasi.

Gejala baru atau berbeda mungkin menandakan bentuk angina yang lebih berbahaya (angina tidak stabil) atau serangan jantung.

Karakteristik angina tidak stabil (keadaan darurat medis) di antaranya, yakni:

  • Terjadi bahkan saat istirahat
  • Merupakan perubahan pola angina biasa Anda
  • Tidak terduga
  • Biasanya lebih parah dan berlangsung lebih lama dari angina stabil, mungkin 30 menit atau lebih lama
  • Mungkin tidak hilang dengan istirahat atau penggunaan obat angina
  • Mungkin menandakan serangan jantung

Sementara itu, jenis angina varian atau angina Prinzmetal lebih jarang terjadi.

Angina ini disebabkan oleh kejang di arteri jantung yang mengurangi aliran darah untuk sementara.

Karakteristik varian angina (Prinzmetal's angina) di antaranya, yakni:

  • Biasanya terjadi saat Anda sedang istirahat
  • Seringkali parah
  • Dapat dikurangi dengan pengobatan angina

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Angina juga bisa menjadi gejala penyakit mikrovaskuler koroner (MVD).

MVD adalah penyakit jantung yang memengaruhi arteri koroner terkecil di jantung dan lebih mungkin menyerang wanita daripada pria.

MVD koroner juga disebut sindrom jantung X dan penyakit jantung koroner non-obstruktif.

Kapan harus pergi ke dokter dengan keluhan angina?

Melansir Health Line, jika nyeri dada Anda berlangsung lebih dari beberapa menit dan tidak kunjung hilang saat Anda beristirahat atau mengonsumsi obat angina, itu mungkin pertanda Anda mengalami serangan jantung.

Jika mengalami hal itu, jangan ragu untuk segera menghubungi nomor darurat medis atau layanan transportasi.

Bawa diri Anda ke rumah sakit sebagai upaya terakhir.

Jika ketidaknyamanan dada adalah gejala baru bagi Anda, penting untuk menemui dokter untuk mengetahui apa yang menyebabkan nyeri dada Anda dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Apabila Anda telah didiagnosis dengan angina stabil dan memburuk atau berubah, segera dapatkan bantuan medis.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau