KOMPAS.com - Glaukoma adalah gangguan mata karena saraf optik yang menghubungan mata ke otak rusak.
Glaukoma yang tidak segera ditangani dapat membuat penderitanya kehilangan indra penglihatan.
Penyakit mata ini dapat menyerang orang dari berbagai usia, tapi paling sering dialami orang lansia dengan usia 70-80 tahun.
Baca juga: 13 Penyebab Mata Berair dan Cara Mengobatinya
Melansir NHS, penyebab glaukoma utamanya karena peningkatan tekanan di mata saat cairan tidak dapat mengalir lancar.
Peningkatan tekanan ini lantas merusak saraf optik penghubung mata ke otak.
Kondisi pemicu meningkatnya tekanan pada mata ini tidak jelas. Namun, ada beberapa faktor risiko penyebab glaukoma, seperti:
Baca juga: 7 Alasan Medis Mata Kedutan Bisa Jadi Pertanda Apa
Berikut beberapa gejala glaukoma sesuai jenisnya yang perlu diwaspadai:
Melansir American Academy of Ophthalmology, gejala glaukoma sudut terbuka di tahap awal umumnya belum terlihat.
Penderita baru merasakan gejalanya saat penyakit mata ini sudah berkembang. Tanda utamanya yakni berkembangnya bintik buta di penglihatan perifer atau bagian samping.
Kebanyakan penderita glaukoma sudut terbuka menyadari penyakitnya saat muncul gangguan penglihatan parah.
Dengan gejalanya yang samar, tak pelak penyakit mata ini kerap dijuluki “si pencuri penglihatan diam-diam”.
Baca juga: 4 Gangguan Mata yang Rentan Menyerang Penderita Diabetes
Gejala glaukoma sudut tertutup muncul saat ada serangan penyakit. Beberapa tanda awalnya antara lain:
Baca juga: Penyebab Glaukoma dan Cara Mencegahnya
Orang dengan gejala glaukoma sudut tertutup harus segera memeriksakan diri ke dokter sebelum muncul serangan glaukoma. Serangan penyakit ini ditandai dengan:
Baca juga: 4 Penyebab Mata Merah dan Cara Menghilangkannya
Orang dengan kondisi glaukoma tegangan normal memiliki tekanan mata dalam kisaran normal.
Kendati tekanannya normal, penderita mengalami gejala glaukoma seperti ada titik buta di bidang penglihatan dan saraf optik rusak.
Glaukoma suspek terjadi saat saraf optik penderita tidak rusak, tapi tekanan mata di atas rata-rata normal.
Penderita yang mengalami gejala glaukoma di atas memang belum mengalami glaukoma, namun rentan terkena penyakit mata ini di kemudian hari.
Mengingat banyak orang tidak merasakan gejala glaukoma, ada baiknya Anda tidak menyepelekan peningkatan tekanan mata di atas ambang batas normal.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Mata Bintitan dengan Cepat
Glaukoma pigmen dapat terjadi saat pigmen bergesekan dengan bagian belakang iris mata.
Gesekan tersebut dapat meningkatkan tekanan pada mata dan memicu glaukoma.
Gejala glaukoma pigmen antara lain muncul lingkaran cahaya dan pandangan kabur setelah melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
Penyakit glaukoma umumnya dapat diketahui lewat pemeriksaan kesehatan mata.
Periksakan kondisi kesehatan mata ke dokter mata secara rutin minimal dua tahun sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.