Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2021, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ascites atau asites adalah penumpuan cairan di rongga perut (abdomen).

Penumpukan cairan ini terjadi di antara dua lapisan membran yang bersama-sama membentuk peritoneum, yakni kantung halus berisi organ-organ tubuh.

Pada kondisi normal, seharusnya hanya ada sedikit cairan di rongga perut.

Baca juga: 7 Gejala Asites yang Perlu Diwaspadai

Seseorang dapat didiagnosis memiliki asites ketika ditemukan cairan lebih dari 25 ml cairan menumpuk di dalam rongga perut.

Asites merupakan kondisi yang sebaiknya tak dianggap remeh.

Dilansir dari WebMD, jika tidak ditangani, asites dapat berkembang semakin parah dan menyebabkan sejumlah komplikasi berbahaya.

Beberapa komplikasi asites yang bisa terjadi di antaranya yakni:

  • Sakit perut berkepanjangan
  • Efusi pleura, yakni penumpukan cairan di rongga pleura yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas
  • Hernia, seperti hernia inguinalis
  • Infeksi bakteri, seperti spontaneous bacterial peritonitis (SBP)
  • Sindrom hepatorenal, jenis gagal ginjal progresif langka

Penyebab asites

Ada sejumlah kondisi yang bisa menjadi penyebab asites.

Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Kerusakan hati

Melansir Medical News Today, kerusakan hati atau sirosis ditemukan menyumbang sekitar 80 persen kasus asites.

Baca juga: 14 Gejala Sirosis Hati yang Perlu Diwaspadai

Faktanya, sirosis hati adalah satu-satunya faktor risiko terbesar untuk asites.

Asites sirosis berkembang ketika tekanan darah di vena portal (pembuluh darah yang membawa darah dari organ pencernaan ke hati) menjadi terlalu tinggi.

Saat tekanan meningkat, fungsi ginjal menjadi memburuk dan cairan bisa menumpuk di rongga perut.

Saat lever berjuang untuk mengelola cairan, cairan ini akan dipaksa masuk ke rongga perut dan mengakibatkan asites.

Perlu diketahui bahwa risiko seseorang terkena sirosis menjadi lebih tinggi jika memiliki:

  • Hepatitis B kronis
  • Hepatitis C kronis
  • Riwayat konsumsi alkohol yang tinggi
  • Penyakit hati berlemak non-alcoholic

Baca juga: 10 Cara Mengobati Penyakit Perlemakan Hati Secara Alami

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau