KOMPAS.com - Saat musim hujan tiba, kita rentan sekali mengalami sakit tenggrokan, pilek, dan batuk.
Kumpulan gejala tersebut dikenal dengan istilah cold dalam dunia medis. Cold dan flu adalah dua hal yang berbeda meski memiliki gejala yang sama.
Biasanya, gejala flu lebih parah daripada cold. Gejala flu bisa berupa demam atau merasa demam/menggigil, batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, dan kelelahan (kelelahan).
Sementara itu, gejala yang ditimbulkan oleh cold hanya berupa batuk, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat.
Meski demikian, cold menular dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 4 Cara Mencegah atau Mengurangi Efek Vaksin Booster
Cold terjadi karena infeksi virus. Jadi, mengonsumsi antibiotik tidak akan efektif untuk mengatasinya.
Anda bisa mencoba obat-obatan seperti ekongestan, asetaminofen, dan NSAID, untuk meredakan hidung tersumbat dan beberapa gejala lainnya.
Obat-obatan tersebut bisa Anda dapatkan tanpa resep khusus. Selain itu, Anda juga perlu minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
Beberapa orang menggunakan pengobatan alami, seperti seng, vitamin C, atau echinacea, untuk mencegah atau meredakan gejala cold.
Sebuah studi tahun 2015 di BMC Family Practice menemukan bahwa tablet hisap seng dosis tinggi (80 miligram) dapat mempersingkat durasi cold jika diminum dalam waktu 24 jam setelah menunjukkan gejala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.