Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sindrom Stevens Johnson, Penyakit Langka Pada Kulit

Kompas.com - 01/03/2022, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber NHS

KOMPAS.com - Sindrom steven johnson mungkin kurang familiar bagi sebagian besar orang. Sindrom ini memang tergolong penyakit langka.

Sindrom stevens johnson adalah gangguan langka yang mempengaruhi kulit, selaput lendir, alat kelamin dan mata.

Sindrom Stevens-Johnson biasanya disebabkan oleh reaksi merugikan yang tidak terduga terhadap obat-obatan tertentu. Terkadang juga bisa disebabkan oleh infeksi.

Sindrom stevens johnson biasanya diawali gejala seperti flu, lalu diikuti dengan ruam merah atau ungu yang menyebar dan membentuk lepuh. Kulit yang terkena efeknya akhirnya mati dan mengelupas.

Sindrom Stevens Johnson adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Pengobatan dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari, mengontrol gejala dan mencegah komplikasi.

Baca juga: Kafein bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Apa penyebabnya?

Pada anak-anak, sindrom stevens johnson biasanya dipicu oleh infeksi virus, seperti:

  • penyakit gondok
  • flu
  • virus herpes simpleks, yang menyebabkan luka 
  • Virus Coxsackie, yang menyebabkan penyakit Bornholm
  • Virus Epstein-Barr, yang menyebabkan demam kelenjar
  • infeksi bakteri.

Pada orang dewasa, sindrom Stevens-Johnson sering disebabkan oleh reaksi obat yang merugikan.

Obat-obatan yang paling sering menyebabkan sindrom steven johnson adalah alopurinol, karbamazepin, lamotrigin, nevirapine, fenobarbital, fenitoin, sulfametokazol, sertraline, dan sulfasalazin.

Di sisi lain, ada beberapa faktor risiko yang memicu sindrom ini. Berikut faktor risiko tersebut:

  • infeksi virus seperti herpes, hepatitis, pneumonia virus atau HIV
  • sistem kekebalan yang melemah sebagai akibat dari HIV atau AIDS, kondisi autoimun, seperti lupus, atau perawatan tertentu, seperti kemoterapi dan transplantasi organ.
  • riwayat keluarga sindrom Stevens-Johnson.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Anemia?

Sindrom Stevens-Johnson harus didiagnosis oleh dokter kulit (spesialis kulit). Diagnosis sering didasarkan pada kombinasi dari:

  • gejala
  • pemeriksaan fisik
  • riwayat medis (termasuk obat apa pun yang Anda minum baru-baru ini)

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan biopsi dengan mengambil sampel kecil kulit untuk diuji di laboratorium.

Tanpa pengobatan, gejalanya bisa menjadi sangat parah dan bisa mengancam nyawa.

Kasus sindrom Stevens-Johnson yang parah mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif (ICU) atau unit luka bakar.

Langkah pertama adalah berhenti minum obat apa pun yang mungkin menyebabkan sindrom Stevens-Johnson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau